­
­

Sejarah Psikologi dan Perkembanganya

By Gusti Gina - Monday, April 07, 2014

http://rlv.zcache.com/psychology_symbol_necklace-r079e2321159f4207bbf80c8210eeb37f_fkoez_8byvr_512.jpg?bg=0xffffff
Psychology
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt  mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai  ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani.Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup ( levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Sejarah perkembangan psikologi dimulai saat Psikologi masih bersatu dan menjadi bagian dari Filsafat. Banyak para ahli menulis bahwa sejarah perkembangan Psikologi dimulai dengan munculnya pandangan tentang jiwa dan manusia dari trio filosof besar zaman Yunani Kuno, yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles. Namun Benjafiled (1996) dalam bukunya A History of Psychology menulis bahwa sejarah Psikologi dimulai saat munculnya teori tentang jiwa yang ditinjau berdasarkan pandangan matematis oleh Pythagoras (572 – 497 SM). Masa-masa berikutnya, Psikologi terus berkembang hingga pada tahun 1879, Psikologi resmi lahir sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan terpisah dari filsafat. Lahirnya ilmu ini dipelopori oleh Wilhelm Wundt (1832-1920) yang mendirikan laboratorium Leipzig di Jerman, yang merupakan laboratorium pertama yang mempelajari tentang tingkah laku manusia (Benson dan Grove, 2001 : 25). Perkembangan Psikologi selanjutnya ditandai dengan hadirnya ilmuwan-ilmuwan psikologi dengan berbagai aliran dan teori-teori yang dihasilkannya, hingga pada akhirnya Psikologi mampu menjadi suatu disiplin ilmu.

Perkembangan Psikologi sebagai Ilmu mandiri
1. Psikologi Fisiologis
Fisiologi dipelopori oleh Johannes Muller di Berlin, Marshal Hall di London, dan Pierre Flourens di Paris. Mereka mempelajari tentang fungsi otak dan pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia , dan mencoba menentukan letak daerah-daerah khusus dan mengembangkan “metode klinis” degan meneliti kerusakan otak menusia terganggu tingkah lakunya. Gustav Fritsch dan Eduard Hitzig (1870) meneliti tentang efek aliran listrik berdaya lemah, yang dialirkan pada bagian otak tertentu kemudian dilihat efeknya terhadap perilaku.
2. Psikologi Eksperimental
Perjalanan sejarah perkembangan Psikologi tidak terlepas dari peran besar para ahli Psikologi di Jerman, hingga kemudian jerman dkatakan sebagai Ibu Psikologi. Tahun 1879, Wilhelm Wundt (1832-1920) bersama para asistennya yaitu Helmholtz, Weber, dab Fechner mendirikan sebuah laboratorium pertama yang mempelajari tentang tingkah laku manusia di Lipzig, Jerman, yang kemudian menandai lahirnya Psikologi sebagai ilmu yang mandiri, terpisah dari filsafat dan ilmu alam. Wundt adalah orang pertama yang mengenalkan istilah “Psikologi Eksperimental” dan mensosialisasikan ajaran instrospeksi, yaitu pemeriksaan keadaan mental diri sendiri. Ajaran Wundt banyak berpengaruh pada ahli-ahli Psikologi, seperti Ebbinghaus, Muller, Brentano, Stumpf, dan Kulpe.
3. Psikologi Strukturalisme
Tahun 1893, Edrward Titchener 91867-1927), seorang murid Wundt yang sangat terkenal, mengembangkan Psikologi di Amerika Serikat dengan mendirikan Laboratorium di Cornell. Titshener mengaku bahwa meskipun ia adalah pengikut Wundt yang setia namun ia mengembangkan suatu pendekatan tersendiri. Pandanagan strukrualisme-nya berdasarkan pada hasil inrospeksi dan bersifat mekanistik, yaitu memilakh pengalaman manjadi unsure-unsur yang hanya memiliki makna bila bersatu (yang kemudian disetujui oleh para penganut gestalt). Struktualis juga mempermasalahkan tentang “apa” dan “di mana”dan menolak adanya Psikologi terapan. Aliran ini bertahanb hingga 25 tahun dan berakhir ketika Titchener wafat(Benson & Grove, 2001 : 42-43).
4. Psikologi Fungsionalisme
Muncul kemudian suatu pandangan yang bertentangan denagn struktualisme, yaitu Fungsionalisme. Titik berat pandangan ini adalah pada cara berjalannya fungsi otak, yang dialtarbelakangi oleh konsep kesadaran dari Darwin dan Galton, serta Herbert Spencer (1820-1903). Fungsionalisme mempermasalahkan tentang “bagaimana” dan “mengapa” dan mencoba untuk menreapkan Psikologi dalam kehidupan sehari-hari. Fungsionalisme dipelopori oleh William James (1842-1910), Jonh Dewey (1859-1952), James Angel (1869-1949) dan Harvey Carr (1873-1954) (Benson & Grove, 2001 : 42-46).
5. Psikoanalisis
Aliran Psikodinamika (1896) yang berarti “jiwa yang aktif”, dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939). Aliran ini pada pelaksanaannya sering menerapkan teori psikoanalisis sehingga kemudian banyak orang menyebutnya sebagai aliran Psikoanalisis. Istilah Psikoanalisis pertama kali digunkan oleh Freud. Istilah ini menggambarkan berbagai teori dan teknik yang digunakan untuk mencari dan menyebuhkan masalah mental manusia.
6. Behaviorisme
Aliran Behaviorisme berakar dari pemikiran filosofis tentang asosiasinisme yang mempelajari cara pikiran saling berhubungan dan mencoba untuk menemukan “hukum” yang menggambarkan dan menjelaskan tingkah laku (Benson & Grove, 2001 : 60). Pokok ajaran behaviorisme adalah mengenai tingkah laku tanpa mengkaitkannya degnan konsep kesadaran atau mentalitas.
7. Paikologi Gestalt
Psikologi Gestalt mengkaji masalah tingkah laku dan pengalaman sebagai kesataun totalitas. Ajarannya menyatakan bahwa melihat keseluruhan jauh lebih berarti daripada melihat bagian per bagian. Konstribusi terbesar dari aliran ini adalah di bidang persepsi dan belajar. Pemikir utama aliran ini adalah Max Wertheimer (1880-1943), Wolfgang Kohler (1887-1967), dan Kurt Koffka (1886-1941) (Chaplin, 1997 : 208).
8. Humanistik
Psikologi Humanistik berkembang dari fenomenologi. Aliran ini mengkaji masalah kesehatan mental, dengan segala atribut positifnya, seperti kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan, kebaikan, kasih saying, berbagi dan kedermawanan. Aliran ini banyak dikembangkan oleh Abraham Maslow (1908-1970) yang sangat terkenal dengan teori aktualisasi diri dan hierarki kebutuhan ; dan Carl Rogers (1902-1987) yang banyak membahas mengenai kepribadian yang sehat. (Benson & Grove, 2001 : 107-114).
Psikologi Masa Kini
Perkembangan Psikologi dewasa ini diwarnai dengan semakin luasnya bidang kajian Psikologi hingga muncul “cabang-cabang” baru dalam ilmu ini. Di antaranya Psikologi Islami (atau ada yang menyebut Psikologi Islam), yang mencoba mengkaji Psikologi dengan landasan dan orientasi nilai-nilai Islam (Ancok dan Soeroso, 2001 : 139). Benson & Grove (2001) mencatat  dua bagian baru dari Psikologi yang akihir-akhir ini sangat berpengaruh, yaitu Psikologi Kognitif dan Psikologi Kesehatan.
Psikologi Kognitif yang sering disebut sebagai ilmu kognitif, dipandang mampu menyelsaikan masalah dengan menerapkan hasil penelitiannya pada pemecahan masalah. Psikologi kesehatan merupakan penggunaan Psikologi yang relative masih baru bila dibandingkan dengan bagian-bagian Psikologi yang lain, terutama dalam bagian Psikologi Individual. Penggunaan yang terkait dalam hal ini adalah munculnya Psikologi Olahraga yang berisi motivasi, konsep diri, dan dinamika kelompok (Benson & Grove, 2001, : 168).

  • Share:

You Might Also Like

0 comments