­
­

Disaat Aku Menginjak Masa Remaja

By Gusti Gina - Wednesday, April 09, 2014

http://s3.favim.com/orig/46/brunette-girl-hair-photography-snow-Favim.com-423222.jpg
When I'm growing up

Remaja. Suatu definisi yang abstrak diotakku ketika aku kecil. Namun, ketika aku memasuki awal masa remajaku aku mulai mengerti apa itu REMAJA. Semua berubah, banyak emosi yang berkecamuk di kepalaku. Banyak perubahan yang terjadi, dari aspek fisik, sosial, emosi, kognitif, kepribadian, sampai keagamaan.


Remaja mengalami periode yang penting dalam hidupnya, karena disinilah aku dan remaja lainnya akan terbentuk fisik dan psikis ku sepanjang hayatku kelak. Karena dimasa inilah terjadi periode peralihanku, dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Benar-benar terdengar abstrak bagiku. Di masa ini aku bukanlah anak-anak yang hanya bisa main-main, tetapi juga bukan orang dewasa yang penuh kematangan dalam berbagai hal. Disini aku berpindah dari suatu periode ke periode selanjutnya.

Sudah kukatakan sebelumnya, banyak terjadi perubahan dalam hidupku. Emosiku meninggi bahkan terhadap hal-hal kecil. Tubuhku juga berubah, iya ada yang membuatku aneh saat pertama kali menyadari perubahan di tubuhku. Tidak hanya itu, minatku juga berubah, dulu aku suka banget main tanah di pekarang rumah, sekarang aku tidak berminat dengan hal-hal seperti itu menurutku mendengarkan musik terlihat lebih keren dengan earphone di telingaku. Disamping hal itu, peranku dalam pergaulan sosial juga berubah, seolah-olah aku ingin lebih medeklarasikan keberadaanku di hadapan orang-orang.

Bagi kalian remaja yang seperti aku, mungkin kalian merasa banyak masalah yang datang. Ya beginilah kita sebagai remaja. Masalah selalu datang kepada kita, bahkan hal tersebut sulit untuk di atasi, apalagi yan biasanya masalah kita diselesaikan dengan bantuan orang tua dan pihak lainnya. Tapi di masa ini, kita berdiri sendiri! Belajar menyelesaikan masalah dengan sendiri. Kadang kita berhasil, kadang kita gagal dan menyerah pada masalah.

Pernah denger ga sih istilah krisis identitas? 
Hal tersebut sempat membuatku sedikit parno. Aku takut aku tidak mengenali diriku, aku bergaul dengan teman-temanku dan linkungan sekitar. Tapi kadang timbul pertanyaan dibenakku, siapa sih aku sebenarnya? apa sih identitas ku? Aku tipe oran pengamat dan pemikir. Aku mengamati diriku dan teman-temanku. Banyak dari remaja menunjukkan identitas dengan label "apa yang gue pake", tapi ada juga dengan menampilkan "apa keterampilan gue" dan sebagian lagi bertindak beda dari kebanyak orang, mereka menganut filosofi "gue beda, gue unik, gue individualis". Hal tersebut yaa dilakukan untuk mencari identitas sebenar-benarnya tentang diri remaja, diriku tentunya.

Masa remaja juga menjadi masa yang menimbulkan rasa ketakutan. Aku hidup di lingkungan yang tidak begitu baik menurutku. Hal tersebut membuat aku takut dengan persepsi-persepsi orang terhadapku, karena kebanyakan orang memandang seseorang berdasarkan stereotip mereka.  Hal ini membuatku khawatir dan cemas, benar-benar aneh.

Pernah ga sih kalian mengharapkan sesuatu dan menceritakannya kepada orang lain, lalu mereka bilang "dasar tukang hayal, ga realistis banget sih lo!"
Ya, aku sering. Aku menyukai film, dan kadang aku terobsesi dengan tokoh dari film yang aku tonton. Aku menargetan berpenampilan dah memiliki hidup seperti dia, dan mencita-citakan hal-hal yang sebenarnya bertolak belakang dengan kenyataan diriku sekarang. Begitulah masa remaja, sebuah masa yang tidak realistik.

Usiaku 18 tahun, sudah cukup lama aku menjadi seorang remaja. Aku ingin menjadi orang dewasa, menjadi seorang teladan dan memiliki embel-embel sebagai wanita dewasa. Karena kalau tidak begitu, aku bakalan dicemooh orang-orang sekitar ketika aku tidak bisa bersikap dewasa. Misalnya, "udah gede kok masih begituan?" hal tersebut menuntuku untuk menjadi orang yang dewasa, padahal aku bemul sepenuhnya dapat menjadi sosok yang dewasa. Maka aku mensiasati dengan meniru sikap dan perilaku orang dewasa, agar aku terlihat dewasa. Ya, aku belajar dewasa, walaupun aku masih di ambang kedewasaan.

Tulisan diatas adalah salah satu cara belajarku memahami teori yang ku pelajari di perkuliahan mengenai ciri-ciri masa remaja. Aku mencoba memahami dengan caraku sendiri. Menjadikan diri sebagai objek dari teori. Semoga bermanfaat

  • Share:

You Might Also Like

0 comments