Pemilu, Momen bagi Mahasiswa

By Gusti Gina - Sunday, April 06, 2014




Mahasiswa merupakan generasi muda yang kritis dan peduli, bahkan sering disebut sebagai penyambung lidah masyarakat. Banyak aksi dalam menyikapi kebijakan dan situasi pemerintah mereka lakukan atas nama rakyat. Suara rakyat adalah suara Tuhan, itulah demokrasi. Namun pada zaman sekarang, suara rakyat telah bergeser menjadi suara partai dan kaum-kaum tertentu. Dalam hal inilah mahasiswa diharapkan lebih kritis terhadap dunia politik di negeri sendiri.
Proses pemilu tinggal menghitung hari. Pemilu juga menjadi sorotan mahasiswa karena usia mereka sekarang sudah cukup untuk memilih siapa yang menjadi wakil rakyat. Tapi siapkah mahasiswa memilih terutama bagi pemilih pemula? Di sinilah momen mereka untuk menjawab kegelisahan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kontribusi mahasiswa dalam pemilu sangat dibutuhkan.
Menjelang pemilu mendatang, tentunya  sangat penting memahami maksud dan tujuan pemilu sebagai landasan demokrasi. Mahasiswa merupakan golongan pemilih cerdas. Mahasiswa perlu memberikan pengaruh positif bagi masyarakat lain yang kesadaran politiknya masih kurang. Berkaitan dengan mekanisme pemerintahan, mahasiswa sekiranya dapat lebih memahami mengenai politik. Dalam lingkup kampus pun mahasiswa telah menjalankan roda pemerintahan meski dalam lingkup yang lebih sederhana dari negara.
Pemilu sendiri sebenarnya juga dilakukan mahasiswa. Pada 1 April kemarin Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat mengadakan pemilu calon ketua dan wakil ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan anggota BLM (Badan Legislatif Mahasiswa). Tentunya dari hal itu mereka dapat belajar bagaimana mekanisme pemilu dalam demokrasi. Namun sayangnya, masih saja ditemukan mahasiswa yang golput. Hal tersebut dikarenakan kesadaran dan pengetahuan mahasiswa terhadap proses demokrasi tersebut masih masih minim.
Dengan selesainya pemilu ketua dan wakil ketua BEM dan keanggotaan BLM kemarin diharapkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dapat memaknai dari pemilu sebagai proses demokrasi. Hasil pemilu juga telah diumumkan, pasangan urut 1 memenangkan pemilu kali ini. Maman Saputra dan Eko Anugerah adalah ketua dan wakil ketua BEM periode 2014/2015 Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Sebagai kaum yang berpendidikan, mahasiswa sebaiknya jeli dalam menentukan pilihan siapa yang akan mereka pilih. Berpikir kritis dari fakta yang ada merupakan keharusan bagi mereka, itulah yang membedakan mahasiswa dengan masyarakat awam. Banyak kampanye yang diadakan oleh berbagai partai hanya sebagai sarana hiburan semata. Mereka mengadakan acara konser dengan penyanyi yang berpakaian minim yang berlenggok sana sini dan mengajak masyarakat hura-hura. Dalam hal tersebut yang patut dipertanyakan apa nilai yang dapat diambil dari acara tersebut?
Tidak hanya lewat hiburan, para calon wakil rakyat juga pandai dalam menarik simpati masyarakat. Hanya dengan menawarkan selembar uang biru mereka dapat membeli suara rakyat. Kalangan ekonomi menengah kebawah biasanya menjadi sasaran empuk bagi mereka. Mereka memahami pola pikir rakyat yang berada pada ekonomi menengah ke bawah uang adalah kebutuhan dasar mereka. Namun tidak berarti semua kalangan tersebut suaranya dapat dibeli dengan kertas biru. Ada sebagian dari mereka yang dapat berpikir kritis terhadap politik dan masih ada kok  caleg yang dapat diandalkan.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments