­
­

Review Jurnal “Taksonomi-taksonomi dari Objektif Domain Pendidikan”

By Gusti Gina - Sunday, March 02, 2014




Identitas Jurnal
Judul Asli          :   Taxonomies of Educational Objective Domain
Penulis               :         Eman Ghanem Nayef, Nik Rosila Nik Yaacob dan Hairul Nizam Ismai
Lembaga           :         School of Educational Studies, University Science Malaysia, Penang  1800, Malaysia
International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences
September 2013, Vol. 3, No. 9
ISSN: 2222-6990
Review By Gusti Gina M. M.

Pengantar
Pendidikan dapat menjaga manusia dan mengarahkan mereka untuk kehidupan yang aman. Pada tahun 1956 , Bloom et al . Taksonomi diterbitkan untuk mengklasifikasikan tujuan dan item penilaian untuk domain kognitif. Sistem  ditentukan dalam enam tingkatan dengan masing-masing tingkat yang menggolongkan dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Tingkat taksonomi berasal dari yang terendah ke tertinggi : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi ( Alul , 2000). Biasanya keterampilan pencapaian dan berpikir  siswa dinilai dengan menggunakan berbagai bentuk pertanyaan atau tes.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari taksonomi-taksonomi yang ada sebagai acuan  pendidikan termasuk taksonomi Bloom, taksonomi Lorin Anderson, dan taksonomi Wilson. Dalam penelitian ini ketiga taksnomi akan dibandingkan untuk mendapatkan taksonomi yang mana lebih cocok digunakan sebagai alat analisis untuk domain Tujuan Pendidikan
Pembahasan
1.  Taksonomi Bloom
Pada tahun 1956 , tim peneliti Bloom mempublikasikan taksonomi (taksonomi Bloom) untuk mengklasifikasikan tujuan dan item penilaian dalam domain kognitif. Taksonomi Bloom menguraikan enam tingkat hirarki kompleksitas kognitif : pengetahuan, pemahaman , aplikasi , analisis , sintesis , dan evaluasi). Berikut ini adalah definisi dari level Taksonomi Bloom menurut Bloom :
1 - Pengetahuan : Bloom (1956 ) mendefinisikan pengetahuan sebagai kepampuan untuk mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Namun, semua yang diperlukan adalah mengingat informasi yang sesuai . Pengetahuan merupakan tingkat terendah dari hasil pembelajaran dalam domain kognitif .
2 - Pemahaman : Bloom (1956 ) mendefinisikan pemahaman sebagai kemampuan untuk memahami makna materi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan menerjemahkan materi dari satu bentuk ke bentuk lainnya (kata-kata untuk nomor) , menafsirkan bahan (menjelaskan atau meringkas), dan memperkirakan masa depan ( memprediksi konsekuensi atau efek).
3 - Aplikasi: Bloom (1956) mendefinisikan aplikasi sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari dalam situasi baru dan konkret. Kemampuan ini mencakup penerapan aturan, metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori-teori. Hasil pembelajaran di daerah ini memerlukan tingkat yang lebih tinggi dari pemahaman dari tingkat sebelumnya.
 4 - Analisis : (Bloom, 1956) mendefinisikan analisis sebagai kemampuan untuk memecah bahan yang kompleks menjadi bagian-bagian untuk memahami struktur organisasinya. Kemampuan ini meliputi identifikasi bagian, analisis hubungan antara bagian, dan pengakuan dari prinsip-prinsip organisasi yang terlibat. Membutuhkan pemahaman yang baik dari segi isi maupun bentuk struktural dari materi, hasil belajar analisis merupakan tingkat intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemahaman dan aplikasi.
 5 - Sintesis : Bloom (1956) mendefinisikan sintesis sebagai kemampuan untuk menyesuaikan bagian-bagian(unsur-unsur) untuk membentuk ide baru. Kemampuan ini melibatkan produksi komunikasi yang unik (tema atau pidato), rencana operasional (usulan penelitian), atau satu set hubungan abstrak (skema untuk mengklasifikasi informasi). Hasil belajar di daerah ini menekankan perilaku kreatif, dengan penekanan utama pada perumusan pola atau struktur baru.
6 - Evaluasi : Bloom (1956 ) mendefinisikan evaluasi sebagai kemampuan untuk menilai nilai bahan (pernyataan, Novel, puisi, dan laporan penelitian) untuk tujuan tertentu. Penilaian didasarkan pada kriteria tertentu, yang dapat bersifat internal (organisasi) maupun eksternal (relevansi dengan tujuan). Selain itu, kriteria dapat ditentukan oleh atau diberikan kepada siswa. Hasil pembelajaran di daerah ini adalah yang tertinggi dalam hirarki kognitif karena mengandung semua unsur kategori lainnya, serta pertimbangan nilai berdasarkan kriteria yang jelas .
(Lister, 2006) mendefinisikan tingkat taksonomi  itu di mana siswa diharapkan untuk  menunjukkan keterampilan yang cukup dalam menetapkan dan mencapai tujuan mereka sendiri serta dalam menganalisis artefak dengan bantuan minimal dari guru.
Menurut buku Pappas et al, 2012 , masing-masing tingkat hirarki ditandai dengan deskripsi berikut ini yang mengidentifikasi proses berpikir disertakan pada tiap tingkat:
1.         Pengetahuan : menggambarkan, mengidentifikasi, mengenali, merekam
2.         Pemahaman : mendiskusikan, menjelaskan ,
3.         Aplikasi: perubahan, memilih, menerapkan, menilai ;
4.         Analisis: menganalisis, mengklasifikasi, penelitian, membandingkan ;
5.         Sintesis : membuat, desain , mengintegrasikan , membangun , dan
6.         Evaluasi: menilai, memilih, mengevaluasi, memprioritaskan, memprediksi, membenarkan .
 Taksonomi Lorin Anderson
Pada 1990-an, Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom karena mencerminkan berbagai bentuk pemikiran yang merupakan proses aktif yang membutuhkan kata kerja yang lebih akurat. Tingkat taksonomi Lorin Anderson sebagai berikut ( Pickard , 2007) :
1 - Mengingat : kemampuan siswa untuk mengingat atau mengingat informasi
2 - Memahami : kemampuan untuk menjelaskan ide-ide atau konsep
3 - Menerapkan : kemampuan untuk menggunakan informasi dengan cara baru
4 - Menganalisis : kemampuan untuk membedakan antara bagian yang berbeda
5 - Mengevaluasi : kemampuan untuk membenarkan sikap atau keputusan
6 - Menciptakan : kemampuan untuk menciptakan produk baru atau sudut pandang

2.3 . Taksonomi Wilson
Klasifikasi Wilson tingkat dalam domain kognitif dianggap sebagai perpanjangan dari taksonomi Bloom, dan dengan demikian disebut model yang dikembangkan. Dalam model Wilson, tujuan dalam domain kognitif diklasifikasikan menjadi empat tingkatan : mengingat , pemahaman , aplikasi , dan analisis ( Khuder , 1984) beriku definisi setiap tingkatan sebagai berikut :
1 - Mengingat adalah pengambilan dan mengingat apa yang dipelajar , yang meliputi fakta , istilah, dan latihan . Mengingat merupakan tingkat terendah dari keterampilan yang diharapkan dari siswa .
2 - Memahami dirancang menjadi lebih kompleks daripada mengingat, dan kemampuan untuk menerjemahkan ide-ide dari bentuk verbal atau simbolik yang lain .
3 - Aplikasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk memilih dan menggunakan teori yang tepat, aturan, atau prinsip-prinsip dalam pemecahan masalah.
4 - Analisis merupakan tingkat tertinggi dari domain kognitif dalam model Wilson, dan termasuk analisis, sintesis, dan evaluasi dalam taksonomi Bloom. Analisis meliputi pemecahan bahan yang berbeda (setiap kasus serupa belum pernah dipecahkan) pertanyaan dan menemukan pengalaman matematika. Selain itu, level ini ditandai dengan orisinalitas dan kreativitas dalam Matematika
Hasil Pengamatan
Kelebihan Taksonomi bloom adalah sebagai beikut :
1 - Bila dibandingkan dengan metode lain klasifikasi dan Taksonomi Bloom analisis tujuan pendidikan dapat menyediakan sarana untuk menentukan tingkat di mana tujuan ditulis dan pertanyaan-perrtanyaan yang sesuai yang perlu ditanyakan untuk mencapai tujuan .
2 - Taksonomi Bloom telah membuktikan keunggulannya dan efektifitas dari metode lain.
3 - Krathwohl ( Krathwohl , 2002) menyatakan bahwa taksonomi Bloom dianggap sebagai lebih dari alat pengukuran. Dia juga melaporkan taksonomi Bloom dapat dipercaya sebagai penggunaan umum tentang tujuan pembelajaran untuk memfasilitasi komunikasi di seluruh orang , materi , dan tingkatan kelas serta berfungsi sebagai dasar untuk menentukan arti khusus dari tujuan pendidikan yang luas untuk program tertentu atau disebut dengan kurikulum.
4 - Almerico et al ( Almerico & Baker , 2004) mendefinisikan Taksonomi Bloom sebagai alat untuk perencanaan, pelaksanaan, dan menilai instruksi. Salah satu manfaat penting dari Taksonomi Bloom adalah bahwa ia menyediakan guru dan pendidik dengan kerangka acuan umum yang menjelaskan berbagai jenis hasil belajar
5 - Menurut (Junoh et al., 2012), para pendidik harus menggunakan Taksonomi Bloom dalam mempersiapkan pertanyaan untuk ujian siswa karena dengan cara ini siswa dapat diuji dengan berbagai jenis pertanyaan yang sesuai dengan tingkat kognitif Taksonomi Bloom.

 Kesimpulan
Menurut hasil penelitian terhadap ketiga taksonomi diatas  dapat disimpulkan bahwa Taksonomi Bloom memiliki banyak manfaat untuk digunakan sebagai alat untuk menganalisis domain Tujuan Pendidikan, dapat menyediakan sarana untuk menentukan tingkat di mana tujuan tertulis. Taksonomi Bloom telah membuktikan keunggulannya dan efektifitas dari metode lain dan itu bisa berfungsi sebagai bahasa umum tentang tujuan pembelajaran, Taksonomi Bloom menyediakan guru dan pendidik dengan kerangka acuan umum yang menjelaskan berbagai jenis hasil belajar.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments