![]() |
Photo by Kelly Beth Taylor |
Disaat orang tertawa tanpa mau tahu ada yang menangis
Disaat orang memahami satu hal hanya dari satu sudut pandang
Disaat orang lebih percaya "katanya" dibanding "sebenarnya"
Disaat orang berpikir "biasanya" tanpa berpikir perubahan itu ada
Disaat orang berpendapat dari yang nampak tanpa pertimbangan proses
Disaat orang menganut pencitraan lebih besar dari perbuatan
Disaat orang mengutamakan luar dibanding dalam
Disaat orang merasa lebih tanpa sadar langit berlapis-lapis
Seperti itu adanya yang aku temui di kehidupan sosialku. Tentu tidak semuanya seperti itu, masih ada segelintir orang yang mampu berproyeksi dalam berpikir. Masih ada orang yang mampu dipercaya dan disayangi. Masih ada, mungkin masih banyak. Hanya saja mereka tak sepandai "mereka". Kadang aku juga merasa khilaf menuntun alamiah emosional manusiaku seperti "mereka".
Tidak ada yang salah. Memang begini adanya, dan memang harusnya begini.
Dinamika sosial kehidupan.
Tulisan kali ini tiba-tiba muncul dibenak saya setelah menjadi narasumber di acara Banjar 90, TVRI Kalsel. Di sana, saya bersama Kak Putra, kami diminta menjadi narasumber sebagai duta wisata senior kepada nanang galuh tahun 2016 ini. Ah, sudah senior saja ya...
Duta wisata, sebuah prestasi yang kini sepertinya menjadi primadona dimana-mana, selempang yang melekat dibadan pun menjadi trend yang membanggakan. Bagaimana tidak? Sebuah gelar putra-putri terbaik daerah telah disematkan pada orang yang memakainya. Ah bangganya menjadi duta wisata.
Duta wisata, sebuah prestasi yang kini sepertinya menjadi primadona dimana-mana, selempang yang melekat dibadan pun menjadi trend yang membanggakan. Bagaimana tidak? Sebuah gelar putra-putri terbaik daerah telah disematkan pada orang yang memakainya. Ah bangganya menjadi duta wisata.
Seiring waktu,
setalah kurang lebih hampir dua tahun berkecimpung di dunia perdutaan ini. Saya
merasakan banyak perubahan, memang memiliki naluri mengamati suatu hal. Saya
suka melihat ke dalam diri saya dan melihat orang-orang serupa seperti saya.
Kami yang berselempang.
Masih ingat
tatkala dulu saya mengikuti karena ajakan teman dan tergiur juga dengan
iming-iming hadiah jutaan rupiah dan perjalanan mengikuti program yang
disediakan dinas terkait ke luar negeri.
Ah, pas sekali!
Mimpiku sejak kecil yang memang suka melalang buana lewat pemikiran menjelajah
dunia hanya sebatas layar kaca. Akhirnya saya memberanikan diri untuk
mendaftarkan dan Tuhan dengan kasih sayangnya mengizinkan saya terbang ke
negeri yang disebut-sebut apabila ingin belajar ada baiknya sampai ke sana,
negeri China. Sebuah negeri yang kental dengan sejarah dan kini tumbuh menjadi
raksasa ekonomi dunia.
Sampai saat
itu, saya masih seperti duta wisata kebanyakan, senang mengenakan selempang,
tersenyum bahagia saat bertugas dan merasa bangga. Namun tidak lama kemudian
sepulang saya dari negeri China. Sebuah pemikiran menghantui saya. Apa yang
sudah kudapatkan dari negara ini? Perjalanan gratis, uang saku, ketenaran,
jaringan sosial, soft skill, dan banyak lagi. Terus, apa yang sudah kuberi
untuk negaraku?
![]() |
Foto bersama dengan Ikatan Nanang Galuh Kalimantan Selatan, dan host acara Banjar90 TVRI |
Perlahan-lahan,
dinamika dunia perdutaan saya lewati, kompetisi dari kompetisi saya lewati
dengan baik hingga ke tahap nasional. Kemenangan dan kekalahan sudah saya
resapi, saya sudah merasa kenyang dengan hal itu. Pergaulan yang kadang
dibumbui dengan sandiwara pun juga sudah saya jalani, semakin membuka mata saya
untuk melacak ketulusan dalam berteman. Ah, pengalaman ini tiada duanya.
Jika kalian
bertanya, jadi apa yang sebenarnya menjadi syarat untuk seorang duta Wisata?
3B !
Jika ada yang
menjawab 3B kamu benar!
Namun, kurang
tepat dalam pandangan saya tapi benar.
Ya, seorang
duta wisata harus memiliki 3B. Tapi ada
2 hal yang membedakan duta wisata dengan lainnya, yaitu SD. SD? Harus lulus
Sekolah Dasar? Bukan, SD adalah SKILL dan DEDIKASI.
Jadi, jika kamu
mau menjadi duta wisata, miliki lah paket lengkap ini dalam dirimu, 3B+SD
Mari kita
ungkap satu-satu, siapa tahu bermanfaat bagi kalian yang ingin menjadi duta
wisata. Kita mulai dengan 3B. 3B adalah Brain, Behavior, and Beauty.
1.
Brain.
Seorang duta wisata HARUS memiliki tingkat kecerdasan minimal rata-rata dan wawasan di atas
rata-rata. Mengapa diperlukan? Jangan kira nanti setelah berselempang hal ini
tidak berguna. Pengalaman saya ini sangat diperlukan, kamu akan berhadapan
dengan banyak orang, dari masyarakat sampai pejabat tinggi, hingga media. Yang
haruskamu hati-hati adalah media. Mereka akan membuat berita tentang kamu
sesuai adanya kamu. Tentunya kita tidak mau diberitakan hal yang negatif kan.
Wawasan apa saja sih yang harus dimiliki seorang duta wisata?
·
Kebangsaan. Hal ini adalah pondasi kita. Sebagai
warga negara yang baik, kita harus mengetahui mengenai negara ini terbentuk
dari sejarah, perkembangan, hingga isu masa depan. Kebangsaan juga membuat kita
semakin cinta dengan tanah air, di sinilah niat kita untuk menjadi duta wisata
sesungguhnya akan muncul dari hati.
·
Pariwisata. Duta wisata tentunya harus memiliki
wawasan tentang ini, mulai dari konsep kepariwisataan yang membuat kamu bisa
membedakan wisata, pariwisata, kepariwisataan, turis domestik, turis lokal,
sapta pesona, sampai jenis-jenis wisata yang ada di daerah mu, provinsimu,
negaramu, hingga wisata mancanegara. Harus tahu! Karena ini akan sangat sering
bersentuhan dengan kehidupanmu nantinya apabila ingin menjadi duta wisata.
·
Kebudayaan. Loh mengapa? Bukannya ini duta
wisata, bukan duta budaya. Justru ini kadang pemikirang orang yang tidak begitu
memahami keterkaitan antara budaya dan pariwisata. Tips dari saya, mulailah
memahami konsep budaya itu sendiri. Apa itu budaya, apa saja jenis kebudayaan
itu, budaya apa saja yang ada ditempat saya hingga budaya mancanegara, dan
akhirnya di sanalah kita akan sadar, bahwa konsep pariwisata dapat terangkat
salah satunya karena budaya dan kearifan lokal. Oleh karena itu ada yang
disebut dengan wisata budaya. Tahukah kamu bahwa Indonesia terkenal dengan
wisata budayanya? Sungguh negeri yang indah dengan peninggalan budaya luhur ya.
·
Pengetahuan Umum. Ini dia yang akan membuka
cakrawala kita. Apapun yang ada di dunia ini, apalagi itu hot topic sebaiknya
kita tahu, entah ini ekonomi dunia, politik, pemerintahan, gaya hidup, trend
fashion, desain ruang, teknologi, apapun! Biasakan membaca buku. Kenapa saya
merekomendasikan buku? Buku lebih bersahabat dengan saya dalam memberikan
pemahaman. Namun juga kita harus bijak menggunakan smartphone. Jadilah pemuda
kekinian yang cerdas dalam menggunakan teknologi.
·
Bahasa. Wah bahasa rupanya aspek penting ya.
Tentunya, karena bahasa merupakan media komunikasi dengan orang lain dalam
menyamakan persepsi. Sebaiknya kita dapat berbahasa Indonesia yang baik dan
benar, cerdas dalam memilih kata apalagi kita menjadi public figure di daerah
kita. Jangan sesekali juga melupakan bahasa daerah, karena bahasa daerah merupakan
bagian dari kebudayaan, sebuah daya tarik untuk kegiatan wisata bukan? Dan yang
terakhir, kuasai bahasa asing, terutama bahasa inggris. Mengapa? Karena
globalisasi seperti bayang-bayang dikehidupan kita, resapi saja. Selain itu,
dalam penugasan nanti juga kita akan kedatangan tamu dari luar negeri. Untuk di
daerah saya, Kota Banjarbaru cukup sering kami memandu wisata tamu kehormatan
dari berbagai negara. Karena mereka adalah tamu pemerintahan. Dan ada baiknya
kamu dapat menguasai berbagai macam bahasa asing. Percayalah itu sebuah nilai
tambah bagimu! Pengalam duta wisata Kota Banjarbaru pernah bertemu tamu dari
Mesir, Yordania, Filipina, Malaysia, Singapore, Kamboja, Brunei Darussalam,
Canada, Korea Selatan, dan lainnya.
Pembahasan yang cukup panjang untuk aspek Brain ya.
Semoga bermanfaat.
2.
Behavior
Hal ini sangat penting, perilaku kamu adalah gambaran
dari kepribadian kamu. Oleh karena itu dalam penjurian pun didatangkan ahli
kepribadian, sebut saja psikolog yang akan menilai langsung perilaku kamu.
Mengapa begitu penting? Karena perilaku kamu adalah representasi dari karakter
masyarakat daerahmu. Intinya jangan bikin malu daerahmu karena perilakuyang
tidak pantas. Tidak hanya sampai di perilaku, aspek ini akan lebih dalam
memperlihatkan bagaimana keadaan emosionalmu, baik kah buruk kah. Kita di sini
tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain. Akan tetapi jadi lah diri kita
sendiri dalam versi yang terbaik. Hal-hal yang negatif jauhkan dari diri kita,
bentuklah konsep diri yang positif sehingga dapat memancarkan aura ketulusan
dari dalam. Cobalah memiliki tata krama yang baik. Sebaik dan semampu kita
untuk menjadi diri yang terbaik.
3.
Beauty
Aspek ini juga tidak kalah penting. First impression
is important. Disinilah kita memiliki kewajiban untuk mempercantik diri.
Kecantikan dalam versi saya adalah bagaimana kita mensyukuri atas pemberian dan
anugerah Tuhan yang telah diberi dengan cara memelihara dan mengembangkannya
menjadi lebih baik. Kita telah diberi Tuhan, dua mata, satu hidung, satu bibir,
dua telinga, warna kulit, lengkap dan sempurna. Itulah kecantikan
sesungguhnya. Tips, minimal sekali kulit
kamu bersih dari ujung rambut sampai ujung kaki, pakaian bersih dan rapi, untuk
perempuan ada baiknya bisa berdandan minimalis, dan milikilah gaya busanamu
sendiri.
Untuk konsep 3B sendiri ya kurang lebih seperti itu.
Dan untuk konsep +SD ini yang benar-benar juga harus diperhatikan.
4.
Skill
Skill harus kita miliki. Kita harus memiliki
keterampilan, hard skill dan soft skill. Keterampilan ini sangat menunjang kita
untuk bertahan dan bersinar dalam pengembangan diri kita kedepannya. Ada
baiknya dari sekarang belajar untuk pengembangan hard skill, karena hal ini
juga diperlukan saat seleksi yaitu saat tes bakat, selain itu juga tidak
menutup kemungkinan keterampilan kita akan dipamerkan saat ada acara, seperti
mengisi sebuah acara. Yang kedua adalah soft skill, ini yang sangat-sangat
penting. Mulailah menjadi orang yang memiliki keterampilan dalam jaringan sosial
dan organisasi. Jadilah conceptor sekaligus public relation. Milikilah skill
yang berbeda, misalnya dibidang IT, desain, musik, lukis, fotografi, apapun
yang memang tidak dimiliki kebanyakan orang, ini akan menjadi nilai plus bagi
kamu.
5.
Dedikasi. Ini dia aspek utama dari seorang duta
wisata. Siapkah untuk berdedikasi? Siapkah menjalani tanggung jawab dan
kewajiban sebagai seorang duta wisata?
Untuk didaerah saya sendiri saja, tidak semua orang
dapat melakukan hal ini. Tanpa sadar dia yang tidak berdedikasi dalam tim nya
mengorbankan sesama duwis yang mau berdedikasi. Motif orang mengikuti pemilihan
memang berbeda-beda. Semua akan terjawab dalam kurun waktu 5 bulan pertama. Ada
yang hanya untuk gaya dan gengsi, ada yang hanya untuk menambah daftar riwayat
hidup, ada yang hanya ingin mencapai tujuan tertentu dan akhirnya lepas dan
hilang begitu saja. Mengapa hal ini terjadi?
Kembali ke aspek Brain dan Behavior. Ada keterkaitan antar
aspek yang harus dimiliki duta wisata. Sebenarnya ketika menjadi duta wisata
tidka berarti kita memberika seluruh waktu hidup kita untuk bertugas. TIDAK! Karena
yang dipilih itu banyak, tidak hanya diri kita seorang. Karena banyak,
diharapkan antar duwis dapat berbagi tugas, agar mereka dapat menjalani
kehidupan seperti biasa namun ada duwis juga mendapat kesempatan lebih
dibanding teman-temannya, menjelejah pengalaman.
Sebuah
paradigma terbentuk bahwa duwis adalah pajangan dan hanya sekadar pemanis. Ini
tidak salah, namun kurang tepat. Kerapkali ada duwis yang tidak terima dibilang
seperti ini, seharusnya ada sebuah aksi yang dapat mengubah reaksi masyarakat
dalam memandang duwis. Mungkin kalian familiar dengan istilah aksi-reaksi,
memang benar adanya seperti itu.
Pembina duta
wisata di kota saya pernah berkata, kita boleh saja kehilangan apapun tapi satu
hal yang jangan pernah hilang dari diri kita, kasih sayang. Tuhan saja Maha Pengasih Maha Penyayang,
bagaimana bisa hambaNya tidak dapat seperti itu?
Dimana rasa
kasih saya antar duwis ketika melihat teman duwisnya kewalahan karena harus
merangkap tugas duwis yang sebenarnya dapat dibagi bersama?
Dimana
kepedulian duwis yang mementingkan egonya, apakah temannya yang berdedikasi
juga tidak memiliki kehidupan selain melakukan tugas duwis. Walaupun dia
terlihat baik-baik saja, kita tidak tahu apa yang telah ia korbankan. Mungkin
saja dia lelah di dalam hatinya, tapi dia ingin membela nama duwis untuk tetap
baik demi kebaikan bersama.
![]() |
Foto Bersama 2 Galuh, kami satu organisasi sebagai pengurus di PNGB |
Itu baru dalam
lingkup sesama duta wisata. Lalu, bagaimana dengan dedikasi terhadap daerah? Terhadap
masyarakat? Bukankah ratusan juta dari APBD dikeluarkan untuk menemukan dan
menghasilkan Duwis. Oleh karena itu adanya masa bakti selama satu tahun dan
kemudian akan digantikan dengan generasi berikutnya. Minimal sekali, duwis
dapat mengabdi selama satu tahun. Untuk apa? Untuk bayar utang! Bayar utang
terhadap daerah, terhadap negara. Darimana uang pembinaan, fasilitas eksklusif,
ketenaran, dan segala macam didapat? Dari pemerintah kan? Uang pemerintah
didapat dari mana? Dari uang rakyat. Sekiranya hal ini dapat dipikirkan oleh
calon duwis yang akan mengikuti pemilihan, siapkah kamu menjadi pemuda pemudi
terbaik? Siapkah dirimu menyandang kata “terbaik” itu? Sudah sesuai kah dirimu
menjadi yang “terbaik” ? Tenang, kamu hanya cukup berbekal satu. Kemauan.
Apabila kamu memiliki kemauan, kamu sudah dapat dikatakan yang terbaik.
Dalam
organisasi duta wisata di kota saya (klik di sini), kami terus berupaya membayar jasa
masyarakat terhadap kami, lewat usaha kami yang tergolong kecil.
Program-program kerja yang kami canangkan diharapkan berdampak, walaupun
sedikit. Kami selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk kota kami. Kota
yang menjadi rumah kami. Kelak nanti, suatu saat kami memiliki kekuatan lebih
untuk berdedikasi lebih besar terhadap negeri ini, pasti kami lakukan. Siapa
tahu diantara kita ada yang menjadi walikota, maka jadilah walikota yang
amanah. Menjadi pengusaha, maka taatlah terhadap peraturan negara, taat pajak,
dan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan. Dan lainnya.
Mimpi yang
besar dimulai dari langkah yang kecil. Dedikasikan diri kita untuk negara yang
melindungi kita. Banyak di luar sana, negara mereka masih penuh dengan ancaman,
darah dimana-dimana, teriakan, tangisan, kehampaan, hingga mereka kehilangan
hal yang penting dalam hiidup, harapan.
Hal terakhir
yang sebaiknya dapat dilakukan seorang duta wisata adalah menginspirasi. Dapat
memberikan dampak yang positif bagi orang lain, menginspirasi sesama untuk
melakukan hal yang baik. Memberi harapan sebagai alasan orang terus bertahan
dan bergerak maju. Duta wisata Indonesia memiliki tagline yang penuh makna,
setahun menjabat, seumur hidup menginspirasi
Sekadar
informasi, setiap daerah memiliki nilai dan aturan masing-masing mengenai duta
wisata, ini adalah berdasarkan pengalaman di daerah saya. J
Semoga
bermanfaat.

Di sini saya tertarik untuk menuangkan pemikiran mengenai Kebutuhan dan Keinginan. Tiba-tiba saja saya terpikir hal ini saat saya melihat hujan di luar jendela kamar. Saya bertanya-tanya, apakah cinta itu sebuah kebutuhan atau sebuah keinginan? Apakah semua orang berhasil membedakannya? Apakah berdampak apabila memilih cinta berdasar kebutuhan atau cinta berdasar keinginan?
Jadi, yang mana yang lebih baik? Cinta berdasar kebutuhan atau cinta berdasar keinginan? dan jutaan pertanyaan lainnya.
Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhannya menyebutkan ada 5 tingkat kebutuhan manusia. Pertama, basic needs (kebutuhan biologis, seperti makan dan minum), safety needs (kebutuhan akan keamanan, belongingness and love needs (persahabatan, keluarga, hubungan spesial), self-esteem needs (harga diri, menghargai orang lain, dihargai orang lain, kepercayaan diri), dan self-actualization (aktualisasi diri).

Pernahkah kamu naksir seseorang?
Apa kamu butuh dia?
Atau kamu ingin dia?
Pernahkah kamu ditaksir seseorang?
Apa kamu butuh dia?
Atau kamu ingin dia ?
Menurut saya ini adalah dua hal yang berbeda. Banyak kasus di lapangan, nyatanya individu kadang bingung menentukan siapa yang dia butuhkan dan siapa yang ia inginkan. Saat ada sosok yang selalu ada untuknya di setiap kesempatan baik suka ataupun duka namun tidak diinginkan, dan ada sosok lain yang diidamkan alias dinginkan?
Analoginya, Feli selama ini kemana-mana ditemani motornya, kemanapun dia pergi saat keadaan darurat apapun dia dapat mencapai tujuan dengan motornya. Tapi jauh dalam lubuk hati Feli, dia menginginkan motor baru yang dia idamkan. Namun kalau Feli tidak bersama motornya sekarang, bagaimana Feli menjalani hari-harinya? Tapi, apakah salah dengan Feli yang mengiginkan motor baru?
Entahlah saya sendiri masih bingung dengan kebutuhan dan keinginan ini apabila dibawa ke hal yang lebih kompleks. Atau hal kecil yang bisa menjadi kompleks hanya karena kesalahan kita memilih antara kebutuhan dan keinginan. Mungkin dari kalian ada yang bisa menjelaskan?
Menurutku dalam sebuah hubungan spesial lawan jenis, ada baiknya berdasarkan kebutuhan. Terutama disaat perasaan mulai mengambang, keinginan bersifat berlebihan (kadang-kadang), padahal yang sebenarnya kita membutuhkan tidak seperti yang dibayangkan keinginan. Ya sebenarnya tergantung individu masing-masing, kalau menurut saya pribadi cinta berdasarkan kebutuhan membuat kita mengerti bahwa hal yang kita butuhkan dapat didapatkan bersama pasangan. Cinta berdasar keinginan? Meski dia adalah sosok idealmu, kita masih tidak tahu apakah dia dapat memenuhi hal yang kita butuhkan, misalnya hal yang sudah masuk kedalam pola hubungan, ketulusan, kejujuran, dapat memberi, dan sebagainya.
Nah selain itu, dikehidupan sehari-hari juga ada baiknya kita membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Perlu adanya penyesuaian kondisi dalam memilih kebutuhan dan keinginan. Keduanya tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk. Menurut saya, keduanya dapat mengantar ke keberhasilan tujuan. Kebutuhan membuat kita bersyukur, keinginan membuat kita termotivasi.
Entahlah, bagaimana pendapatmu?
Psikologi Klinis "Obsessive Compulsive Disorder"
By Gusti Gina - Tuesday, November 01, 2016
A.
Definisi
OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
Menurut
Davison & Neale (dalam Anggraeni, 2015) gangguan obsesif kompulsif adalah
gangguan cemas, dimana pikiran seseorang dipenuhi oleh gagasan-gagasan yang
menetap dan tidak terkontrol, dan ia dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu
berulangulang, sehingga menimbulkan stress dan mengganggu fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari. Suatu obsesi adalah pikiran, ide, atau dorongan yang
intrusive dan berulang dan berada di luar kemampuan seseorang untuk mengendalikannya.
Obsesi dapat menjadi sangat kuat dan persisten sehingga dapat mengganggu
kehidupansehari-hari dan menimbulkan distress serta kecemasan yang
signifikan (Nevid, 2003). Suatu kompulsi adalah perilaku yang berulang (seperti
mencuci tangan atau memeriksa kunci pintu) atau tindakan mental repetitif
(sepertiberdoa, mengulang-ulang kata-kata tertentu, atau menghitung) yang
dirasakan seseorang sebagai keharusan atau dorongan yang harus dilakukan (APA
dalam Suryaningrum, 2013). Obsesi memiliki pengertian gangguan bayangan dan
impuls yang timbul didalam pikiran secara berulang-ulang, sangat mengganggu dan
penderita tidak mampu menghentikannya. Sedangkan kompulsi adalah obsesi yang
dimanifestasikan (dalam David, 2000).
B.
Kriteria
OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
Kriteria Diagnostik
300.3 (F42) dalam DSM 5
A.
Kehadiran obsesi, kompulsi, atau keduanya:
Obsesi didefinisikan oleh (1) dan (2):
1. Pikiran mendesak yang berulang dan terus-menerus pada individu atau gambarpengalamanpada beberapa waktu yangmenganggudan tidak diinginkan, yang menyebabkan kecemasan
ditandai dengan tertekan.
2. Individu mencoba untuk mengabaikan atau menekan
pikirannya. Untuk menetralisir keadaannya mereka membuat pemikiran lain atau melalui tindakan (yaitudengan melakukan keharusan).
Kompulsi didefinisikan oleh (1) dan (2):
1.
Perilaku berulang (misalnyamencuci tangan,
pemesanan, memeriksa) atau melalui tindakan
(misalnyaberdoa, menghitung, mengulangi kata-kata diam-diam) bahwa individu
merasa didorong untuk melakukan atau menanggapi
sebuah obsesi sesuai dengan aturan yang diterapkan secara kaku.
2.
Perilaku atau tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kecemasan atau tekanan, atau
mencegah beberapa peristiwa atau situasi yang ditakuti;Namun, perilaku atau
tindakan ini tidak terhubung dengan cara yang realistis
dengan apa yang mereka rancang untuk menetralisir atau mencegah (dapat dikatakan apa yang
dilakukan berlebihan).
B. Obsesi atau dorongan yang memakan waktu
(misalnyamengambil lebih dari 1 jam per hari) yang menyebabkan distress klinis atau penurunan fungsi penting pada bidang sosial dan pekerjaan
C.
Jenis-Jenis OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
Jenis-jenis
OCD (Obsessive Compulsive
Disorder) dalam DSM V
1.
Obsesif-Compulsive
Disorder 300.3 (F42)
2. Gangguan Dismorfik Tubuh 300.7 (F45.22)
3.
Hoarding
Disorder 300,3 (F42)
4. Trikotilomania
(Gangguan Menarik Rambut) 312,39
(F63.2)
5.
Excoriation (Skin-Picking)
Disorder /Gangguan
Ekskoriasi (Mengelupasi kulit) 698,4 (L98.1)
6.
Obsesif-kompulsif dan
gangguan Terkait yang disebabkan
oleh zat kimia/obat,
7.
Obsesif-kompulsif dan Terkait Disorder
Karena Kondisi Medis Lain
294,8 (F06.8)
294,8 (F06.8)
8.
Obsesif-Compulsive
spesifikasi lain dan Disorder Terkait 300,3 (F42)
9.
Obsesif-CompulsiveTidak disebutkan
dan Disorder Terkait 300,3 (F42)
D.
Faktor
dan Aspek OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
Penyebab Obsesif Kompulsif adalah sebagai berikut (Widiastuti, 2014).
1.
Genetik - (Keturunan) Mereka yang
mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan
beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder).
2.
Organik – Masalah organik seperti
terjadi masalah neurologi dibagian-bagian tertentu otak juga merupakan satu
faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan
ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
3.
Kepribadian - Mereka yang
mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri
mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan
aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit
bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
4.
Pengalaman masa lalu - Pengalaman
masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di
antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
5.
Gangguan obsesif-kompulsif
erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya.
6.
Konflik - Mereka yang
mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari
masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja,
keyakinan diri.
Kemudian aspek-aspek
yang ada di dalam OCD (Obsessive-Compulsive
Disorder) adalah :
a.
Aspek Biologis
Davison
dan Neale (dalam Anggraeni, 2015) menjelaskan bahwa salah satu penjelasan yang
mungkin tentang gangguan obsesif-kompulsif adalah keterlibatan neurotransmitter
di otak, khususnya kurangnya jumlah serotonin. Keterlibatan serotonin ini belum
sebagai penyebab individu mengalami gangguan obsesif kompulsif, melainkan
sebagai pembentuk dari gangguan ini. Fungsi serotonin di otak ditentukan oleh
lokasi system proyeksinya. Proyeksi pada konteks frontal diperlukan untuk
pengaturan mood, proyeksi pada ganglia basalis bertanggung jawab pada gangguan
obsesi kompulsi (Pinzon, 2006).
b.
Aspek Psikologis
Menurut
Steketee dan Barlow (dalam Angraeni, 2015) klien-klien OCD menyetarakan pikiran
dengan tindakan atau aktifitas tertentu yang dipresentasikan oleh pikiran
tersebut. Ini disebut “thought-action fusion” (fusi pikiran dan
tindakan). Fusi antara pikiran dan tindakan ini dapat disebabkan oleh
sikap-sikap tanggung jawab yang berlebih-lebihan yang menyebabkan timbulnya
rasa bersalah seperti yang berkembang selama masa kanak-kanak, dimana pikiran
jahat diasosiasikan dengan niat jahat (Durand & Barlow, 2006).
c.
Aspek Psikososial
Menurut
Freud (dalam Anggraeni, 2015) gangguan obsesif-kompulsif bisa disebabkan karena
regresi dari fase anal dalam perkembangannya. Mekanisme pertahanan psikologis
mungkin memegang peranan pada beberapa manifestasi pada gangguan
obsesif-kompulsif. Represi perasaan marah terhadap seseorang mungkin menjadi
alasan timbulnya pikiran berulang untuk menyakiti orang tersebut.
Individu
yang mempunyai gangguan obsesif-kompulsif mengalami kesulitan dalam
menghentikan pikiran-pikiran tersebut disebabkan karena:
a.
Mengalami depresi atau selalu cemas
dalam kesehariannya sehingga mudah memunculkan pikiran-pikiran negatif meski
hanya berupa kejadian kecil;
b.
Memiliki tendensi berpikir moralitas dan
kaku, berpandangan bahwa pikiran-pikiran negatif adalah sesuatu yang tidak
dapat diterima dan membuat mereka akan merasa cemas dan bersalah bila memiliki
pemikiran negatif seperti itu.
c.
Meyakini bahwa harus mampu mengontrol
semua pikiran-pikiran dan memiliki kesulitan untuk menerima bahwa setiap orang
mempunyai pemikiran yang kadang-kadang memang menimbulkan perasaan takut atau
cemas.
Individu yang beresiko mengalami
gangguan obsesif-kompulsif adalah (dalam Oltmanss dan Emery, 2012) :
a.
Individu yang mengalami permasalahan
dalam keluarga dari broken home,
kesalahan atau kehilangan masa kanak-kanaknya. (Teori ini masih dianggap lemah
namun masih dapat diperhitungkan).
b.
Faktor neurobiologi dapat berupa
kerusakan pada lobus frontalis, ganglia basalis, dan singulum.
c.
Individu yang memiliki intensitas stress
yang tinggi.
d.
Riwayat gangguan kecemasan.
e.
Depresi.
f.
Individu yang mengalami gangguan seksual.
E.
Dampak
Kompulsi yang seringkali dilakukan
sebagai jawaban dari pikiran obsesi biasanya akan muncul cukup sering sehingga
mengganggu kehidupan sehari-hari atau menimbulkan distress yang signifikan
(Nevid dkk., 2003). Hal ini tentu saja dapat menyebabkan keterlambatan,
membuang-buang waktu dan mungkin sekali akan merugikan orang lain.
F.
Saran
intervensi
1.
CBT
Terapi kognitif adalah terapi yang
memfokuskan pada bagaimana mengubah pemikiran atau keyakinanyang negatif (Beck,
1979; Martin & Pear, 2003; Antony & Swinson, 2000). Karena banyaknya
penelitian yangmenunjukkan bahwa kesuksesan penerapan teknik kognitif akan
lebih besar bila disertai teknik-teknik modifikasitingkah laku (misalnya
pemberian tugas-tugas rumah dan exposure) daripada teknik “menyerang”
pemikiranirasional semata-mata yang merupakan prosedur terapi kognitif (Martin
& Pear, 2003) maka teknik yang akan digunakan untuk mengatasi gangguan
obsesif-kompulsif adalah gabungan dari kedua pendekatan tersebut yaitu Cognitive
BehaviorTherapy (CBT).
Cognitive-behavioural
therapy (CBT) adalah terapi
yang sering digunakan dalam pemberian treatment pelbagai gangguan kecemasan
termasuk OCD. Dalam CBT penderita OCD pada perilaku mencuci tangan diatur waktu
kapan ia mesti mencuci tangannya secara bertahap. Bila terjadi peningkatan
kecemasan barulah terapis memberikan izin untuk individu OCD mencuci tangannya.
Terapi ini efektif menurunkan rasa cemas dan hilang secara perlahan
kebiasaan-kebiasaannya itu. Dalam CBT terapis juga melatih pernafasan, latihan
relaksasi dan manajemen stres pada individu ketika menghadapi situasi konflik
yang memberikan kecemasan, rasa takut atau stres muncul dalam diri individu.
Pemberian terapi selama 3 bulan atau lebih (Widiastuti, 2014).
2.
ERP
Berdasarkan sekian literatur
yangditelusuri, terapi exposure-response prevention(ERP) merupakan
terapi perilakuyang paling banyak digunakan untukmengatasi individu dengan OCD.Exposure
adalah menempatkan individudengan OCD pada situasi yang ditakutinyaatau
yang menimbulkan pikiranobsesifnya (Bandura, 1978; Storch &Merlo, 2006).
Sedangkan responseprevention meliputi kesempatan individudengan OCD
untuk menahan diri darimelakukan ritual atau pengulangan.Terapi ERP seringkali
juga dikombinasikandengan terapi kognitif (Nevid,Rathus, & Greene, 2005).
3.
Farmakologi
Pemberian
obat-obatan medis berserta psikoterapi sering dilakukan secara bersamaan dalam
masa perawatan. Pemberian obat medis hanya bisa dilakukan oleh dokter atau
psikiater atau social worker yang terjun dalam psikoterapi. Pemberian
obat-obatan haruslah melalui kontrol yang ketat karena beberapa dari obat
tersebut mempunyai efek samping yang merugikan.
"Puasa kok disalahkan," gumam teman saya di organisai. Menarik! pikir saya. Terkadang kita lupa diri saat bercanda. Seperti kasus yang barusan kami alami. Ini smua berawal dari kekhilafan dan menjadi candaan yang mengatasnamakan puasa.
Teman saya yang berkata demikian, sebut saja S. Dia memang dikenal dengan ketaatannya beragama, bagus memang untuk seorang pemuda tampan dan tinggal di tengah kehidupan remaja yang hedonis dia mampu bertahan dengan kuat terhadap keyakinannya. Meski demikian, dia bukan tipe orang yang gaptek, tidak gaul, dan kuno. Dia dapat mengimbangi pergaulan teman-temannya, meski terkadang dia sesekali mengingatkan sahabatnya apabila dirasa sudah keterlaluan. Salah satu hal yang membuat kagum karena dia juga dua tahun lebih muda di banding saya.
Sedikit cerita mengapa ini menarik bagi saya. Pada awalnya, kami sedan melakukan rapat evaluasi kegiatan. Saat laporan per seksi mengenai laporan, kendala, dan koreksi untuk kedepannya masing-masing koordinator melaporkan. Tiba-tiba salah satu dari mereka salah kata alias salah ucap yang membuat semua orang tertawa. Rupanya hal itu membuat self-defence humanity aktif, dia langsung bilang "maklum agak eror dikit, efek puasa," semua orang yang mendengar seolah maklum. Ada yang melewatkan beitu saja dan fokus kepada rapat, ada pula yang masih tertawa kecil. Tapi tidak dengan S yang duduk di samping saya. Dia bergumam sangat pelan, tapi cukup jelas mendengarnya.
"Puasa kok disalahkan" saya menoleh ke arahnya, mukanya terlihat sedikit bingung, sedih, dan mungkin juga lelah.
Di sini saya langsung intropeksi diri mengenai ucapan-ucapan yang kadangkala terlontar di bibir saya saat puasa. Ketika saya lupa sesuatu atau pun apa, saya pernah bilang "oh iyaaa. Astaga lupa, faktor puasa.hehe"
Dan kalimat sejenis itupun kerap saya denar dari mulut orang sekitar saya. Mungkin hal inilah yang membuat kita merasa menyalahkan puasa seolah-olah biasa saja. Padahal, puasa adalah ibadah. Mengapa dijadikan alasan ketika kita membuat kesalahan. Tidak mungkin Tuhan memerintahkan sesuatu (dalam hal ini ibadah) jika hanya membuat kesalahan pada diri kita. Manusia lah yang terlalu manja untuk menyadari dirinya sendiri.
Semenjak hari itu, saya selalu berupaya mengontrol diri untuk tidak menjadi puasa sebagai alasan dari kesalahan yang saya buat di bulan Ramadhan ini. Saya juga tidak bisa dikatakan sebagai orang yang sangat taat bergama dan istiqomah, tapi saya setuju bahwa menjadikan puasa sebagai alasan kesalahan manusia tidak benar.
Selamat berpuasa semuanya, Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Aku bukan tipe orang yang dapat mencintai seseorang dalam waktu singkat.
Butuh waktu lama bagiku, butuh sesuatu yang kuat bagi ku untuk sebuah keyakinan bersama seseorang tersebut.
Teruntuk kamu yang sudah mengisi hari-hari aku
Pagi
Siang
Sore
Malam
Bahkan pernah dini hari.
Kamu benar-benar orang yang hebat dapat menaklukan hati aku yang keras, menghilangkan segala keraguan.
Menutup mata aku atas segala hal yang semestinya tak termaafkan jika aku egois
Menutup hati aku atas segala hal yang menggodaku di luar sana
Entah bagaimana bisa waktu mempersatukan kita. Begitu banyak cerita yang aku bagi bersamamu, dari hal terburuk aku hingga terindah aku.
Meski kamu bukan yang pertama. Meski bukan hanya kamu saja yang pernah lewati suka dukanya perjalanan hidup aku.
Tapi percayalah sejak hari itu. Hari keyakinan aku untuk memilih kamu. 1000 pintu tertutup. 100 jendela terkunci rapat. 10 celah kecil tiada bersisa. Yang ada hanya 1, 1 tempat untuk kamu.
Meski aku pernah menorehkan luka. Aku sadar betul, sekuat apapun aku tak akan bisa menghapusnya tanpa bekas.
Aku hanya ingin minta satu hal. Izinkan aku mencintaimu dengan keyakinanku bahwa aku bisa membuatmu bahagia untuk kesalahan yang pernah aku buat.
M. Syamsudin
Bila sampian melihat Bekantan
Janganlah lari ke sebelah kanan
Kalaulah sampian pas bajalanan ka Kalimantan Selatan
Jangan lupa makan Katupat Kandangan
Makan. Makan. Makan. Siapa sih yang ngga butuh makan ? Semua
orang butuh makan. Tapi beda halnya dengan wisata kuliner. Bedanya wisata
kuliner tidak hanya soal perut, di sini ada perpaduan antara kenikmatan cita
rasa makanan dan suasana di sekeliling.
Bagaimana apabila kita ingin berwisata ke Kalimantan
Selatan? Emang ada apa sih di sana?
Oh jangan salah, Kalimantan Selatan punya daya tarik eksotis
dan misterius. Dari segi pariwisata, provinsi ini memiliki eksotisme
tersendiri, dari wisata alam hingga wisata budaya yang luhur yang masih terjaga
hingga kini. Alam, budaya, dan pariwisata satu sama lain saling berkaitan dalam
membentuk sebuah daya tarik wisata. Buktinya?
Ibukota Kalimantan Selatan dikenal dengan sebutan kota
seribu sungai. Sejak dahulu kala, urang banjar hidup di bantaran sungai. Ya,
dengan cerdas urang banjar memanfaatkan anugerah Tuhan. Meski di malam hari,
tanpa listrik sekalipun kalau tinggal di sungai ya suasana tidak gelap gulita.
Hal ini pula lah yang memberikan rasa kelekatan tempat bagi psikologis urang
banjar hingga sekarang. Kegiatan kehidupan sehari-hari pun terjadi di atas
sungai, salah satunya adalah berdagang. Urang Banjar memang berdagang di atas
Jukung (perahu) sejak ratusan tahun yang lalu. Suatu pola kebiasaan menjadi
tradisi, dan tradisi menghasilkan budaya. Pada akhirnya budaya melahirkan daya
tarik pariwisata di suatu tempat. Dimana lagi Anda dapat merasakan sensasi
berbelanja di atas air yang memang ASLI dan MURNI karena budaya setempat? Pasar
Terapung Kalimantan Selatan jawabannya.
Suasana inilah yang sangat jarang indera Anda rasakan di
tempat lain. Pariwisata juga memiliki sebuah unsur yang tak terpisahkan, yaitu
kuliner. Lidah menjadi pancaindera yang mampu memberikan kesan yang kuat di
otak. Oleh karena itu, orang bilang “rugi banyak kalau jalan-jalan nggak
sekalian wisata kuliner”. Tepat! Saya setuju.
Ini dia yang saya ingin ceritakan sedari tadi, wisata
kuliner Kalsel. Saya suka bingung kalau di tanya, “Mbak, makanan khas sini yang
recommended apa aja sih?”. Naluri saya seakan ingin menumpahkan semua yang ada
di kepala saya. Semuanya recommended bagi saya, dari kue nya sampai makanan
beratnya. Gimana tidak bingung mau jelasinnya? Kue saja di Kalimantan Selatan
banyak sekali, yang terkenal sih 41 macam kue tradisional. Belum lagi yang sudah
berinovasi. Makanan beratnya, hampir tiap kabupaten/kota punya unggulannya
masing-masing. Gila ya! Kaya banget Kalimantan Selatan, Indonesia memang Indah
dari segala sisi. Untungnya, Kalsel Pesiar CityMag yang membantu penyebaran
informasi keindahan Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan.
Rasanya tidak mungkin menjelaskan semuanya, bukan hanya
terlalu panjang akan tetapi yang baca juga puyeng. Ada beberapa makanan yang
ingin saya rekomendasikan kepada Anda yang wajib di coba. Ini juga salah satu
makanan favorit saya loh.
Katupat Kandangan
![]() |
Sebelah kiri adalah Katupat Kandangan dan sebelah kanan adalah Nasi Kuning |
Ikan gabus ini
dipanggang dulu yang kemudian dimasak dengan santan. Nah setelah itu ikan gabus
dengan kuah santan tadi yang di siramkan ke ketupat. Kuahnya juga di racik
dengan bumbu-bumbu tradisional dan tidak jarang ada yang dengan bumbu rahasia.
Bumbu-bumbu tradisional itu antara lain, kayu manis, kapulaga, pala, dan
cengkeh. Dan bagian favorit saya adalah kuah kental yang benar-benar pecah di
mulut! Kata urang banjar “Katupat Kandangan ini maulah karindangan” yang
artinya ketupat Kandangan ini mampu membuat kita jatuh hati dengan cita
rasanya.
Katupat Kandangan ini tersedia dimanapun, termasuk di ibukota Kalimantan Selatan sendiri. Jadi tidak hanya berada di kota Kandangan. Namun, kita kembali berbicara mengenai wisata kuliner, jika Anda sempat mampirlah ke Kandangan. Sayang sekali jika tidak merasakan dimana makanan ini berasal. Saran lainnya, Anda bisa menikmati katupat penakluk hati ini di atas perahu, ya ke pasar terapung Lok Baintan. Di sana di jual banyak kue tradisional dan makanan lainnya, contohnya adalah soto banjar, pundut nasi, nasi kuning, bubur habang bubur putih, dan lainnya.
Ngomong-ngomong nasi kuning, nasi kuning banjar sebenarnya sama seperti nasi kuning yang tersebar di seluruh Indonesia. Hanya saja keunikannya pada lauk dan sambalnya yang dimasak habang (bumbu merah). Lagi-lagi ikan gabus ya, urang banjar memang kerap makan ikan yang satu ini. Nah selain itu juga kadang nasi kuning ditambahkan dengan serundeng (abon kelapa). Nasi kuning ini dapat ditemui di mana-mana dan kapan saja, terutama di pagi hari. Biasanya urang banjar untuk sarapan sering menyantap nasi kuning, termasuk saya sendiri. Hahaha. Kalau nasi kuning saya paling suka di Pondok Bahari di Kota Banjarmasin. Tapi selain di tempat ini, di luar sana juga banyak dan ngga kalah enak. Bahkan saya pernah beli nasi kuning di warung kecil tapi rasanya tidak terlupakan sampai sekarang. Hanya saja tempat itu tidak memiliki nama, karena bukan sekelas Rumah Makan, tapi hanya warung kecil dipinggiran jalan. Kalau mau dahsyat lagi, ya sarapan nasi kuning di atas kelotok atau jukung di pasar terapung. Sensasinya itu loooooh....
Untuk ke pasar terapung juga ada syaratnya loh. Syaratnya adalah berenang dengan gaya kupu-kupu pakai pelampung. Hahaha nggak lah, syaratnya Anda harus mengunjungi tempat ini selepas sholat shubuh. Karena pedagang pasar terapung akan kembali ke rumah masing-masing sekitar pukul 8-9 pagi, bahkan ada yang pukul 7 pagi. Ini tantangannya buat yang sering telat bangun pagi. Tenang, semuanya terbayar kok sesampainya di sana. Dan berikut adalah foto keseruan saya saat membawa menjadi pemandu wisata untuk turis dari Jakarta. benar-benar pengalaman yang sangat berharga. Sayang sekali saat sarapan di atas kelotok ini saya tidak sempat mengabadikannya. Meski begitu kenanangan akan tetap tinggal di pikiran meski tidak terbadikan oleh lensa.

Ngomong-ngomong nasi kuning, nasi kuning banjar sebenarnya sama seperti nasi kuning yang tersebar di seluruh Indonesia. Hanya saja keunikannya pada lauk dan sambalnya yang dimasak habang (bumbu merah). Lagi-lagi ikan gabus ya, urang banjar memang kerap makan ikan yang satu ini. Nah selain itu juga kadang nasi kuning ditambahkan dengan serundeng (abon kelapa). Nasi kuning ini dapat ditemui di mana-mana dan kapan saja, terutama di pagi hari. Biasanya urang banjar untuk sarapan sering menyantap nasi kuning, termasuk saya sendiri. Hahaha. Kalau nasi kuning saya paling suka di Pondok Bahari di Kota Banjarmasin. Tapi selain di tempat ini, di luar sana juga banyak dan ngga kalah enak. Bahkan saya pernah beli nasi kuning di warung kecil tapi rasanya tidak terlupakan sampai sekarang. Hanya saja tempat itu tidak memiliki nama, karena bukan sekelas Rumah Makan, tapi hanya warung kecil dipinggiran jalan. Kalau mau dahsyat lagi, ya sarapan nasi kuning di atas kelotok atau jukung di pasar terapung. Sensasinya itu loooooh....

