Tugas Review Materi Psikologi Lingkungan: Privacy
By Gusti Gina - Friday, December 19, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ada saat dimana kita tidak ingin diganggu oleh orang lain. Misalnya
ketika kita sedang berada di suatu pesta, kadang kita ingin berinteraksi dengan
cara mendekati orang lain namun bisa saja kita justru menghindar dari orang
lain. Hal tersebutlah yang dinamakan privasi, dimana semua orang memiliki
tingkatan yang berbeda-beda.
Menurut
Hartono (dalam Prabowo, 1998), privasi merupakan tingkatan interaksi atau
keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi
tertentu. Karena privasi memiliki hubungan erat dengan perilaku manusia, maka
psikologi menjawab apa saja hubungan antara privasi dan perilaku manusia.
Banyak hal
yang mempengaruhi privasi seseorang, salah satunya adalah budaya orang
tersebut. Misalnya orang Jerman cenderung menjaga jarak dengan lawan bicaranya,
sedangkan orang Arab dalam berkomunikasi mereka harus sangat berdekatan. Jika
kita meminjam istilah psikoanalisis, privacy berarti dorongan untuk melindungi
ego seseorang dari gangguan yang tidak dikehendaki.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah pada review ini adalah :
1. Apa pengertian
privasi?
2. Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi privasi?
3. Bagaimana pengaruh
privasi terhadap perilaku?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan review materi ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian privasi
2. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi privasi
3.
Untuk mengetahui pengaruh privasi terhadap perilaku
BAB II
ISI
A.
Pengertian
Privasi
Menurut
Hartono (dalam Prabowo, 1998), privasi merupakan tingkatan interaksi atau
keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi
tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau
ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau
justru yang menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain,
dengan cara mendekati atau menjauhinya. Beberapa definisi tentang privasi
mempunyai kesamaan yang menekankan pada kemampuan seseorang atau kelompok dalam
mengontrol interaksi panca inderanya dengan pihak lain.
Adapun 3 fungsi privasi menurut
Altman (dalam Prabowo, 1998), yaitu :
1.
Privasi adalah pengatur dan pengontrol interaksi
interpersonal yang berarti sejauh mana hubungan dengan orang lain diinginkan,
kapan wajtunya menyendiri dan kapan waktunya bersama-sama dengan orang lain.
Privasi dibagi menjadi dua macam, yaitu privasi rendah yang terjadi bila
hubungan dengan orang lain dikehendaki, dan privasi tinggi yang terjadi bila
ingin menyendiri dan hubungan dengan orang lain dikurangi.
2.
Merencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan
dengan orang lain, yang meliputi keintiman atau jarak dalam berhubungan dengan
orang lain.
3.
Memperjelas konsep diri dan identitas diri.
Holahan pernah
membuat alat untuk mengukur kadar dan mengetahui jenis-jenis privacy (privacy
preference scale) dan ia mendapatkan bahwa ada 6 jenis dalam privacy yang
terbagi dalam dua golongan.
1.
Golongan pertama adalah keinginan untuk tidak diganggu
secara fisik. Golongan ini terwujud dalam tingkah laku menarik diri
(withdrawal) yang terdiri atas 3 jenis:
·
Keinginan untuk menyendiri (solitude).
·
Keinginan untuk menjauh dari pandangan dan gangguan
suara tetangga atau kebisingan lalu lintas (seclusion).
·
Keinginan untuk intim (intimacy) dengan orang-orang
(misalnya dengan keluarga) atau orang tertentu saja (misalnya dengan pacar),
tetapi jauh dari semua orang lainnya.
2.
Golongan kedua adalah keinginan untuk menjaga
kerahasiaan diri sendiri yang berwujud dalam tingkah laku hanya memberi
informasi yang dianggap perlu (control of information). Tiga jenis privacy yang
termasuk dalam golongan ini adalah:
·
Keinginan untuk merahasiakan jati diri (anonimity);
·
Keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu
banyak kepada orang lain (reserve); dan
·
Keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga (not
neighboring).
Khusus
golongan kedua dari jenis-jenis privacy ini menunjukkan adanya kecenderungan
untuk merahasiakan sesuatu tentang diri sendiri. Namun antara privacy dan
kerahasiaan (secrecy) ada perbedaan yang hakiki. Menurut Warren dan Laslett
(1977), perbedaan antara kedua konsep itu adalah privacy merupakan kosensus
masyarakat dan merupakan hak individu yang diakui oleh masyarakat, sedangkan
secrecy lebih mempunyai konotasi negatif, tidak disukai masyarakat dan tidak
ada kaitannya dengan hak individu.
B.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Privasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
privasi adalah sebagai berikut:
1. faktor
personal: anak-anak yang tumbuh dalam suasana yang sesak aakan memilih keadaan
yang anonim dan reserve saat ia dewasa. Sedangkan orang menghabiskan sebagian
besar waktunnya di kota akan memilih keadaan anonim dan intimacy.
2. faktor
situasional: kepuasan terhadap kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan
seberapa besar lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk menyendiri.
3. faktor
budaya: pada tiap-tiap budaya tidak ditemukan adanya perbedaan dalam banyaknya
privasi yang diinginkan, tetapi sangat berbeda dalam cara bagaimana mereka
mendapatkan privasi.
C.
Pengaruh Privasi
Terhadap Perilaku
Altman (1975) menjelaskan bahwa fungsi psikologis dari
perilaku yang penting adalah untuk mengatur interaksi antara seseorang atau
kelompok dengan lingkungan sosial. Bila seseorang dapat mendapatkan privasi
seperti yang diinginkannya maka ia akan dapat mengatur kapan harus berhubungan
dengan orang lain dan kapan harus sendiri. Maxine Wolfe dan kawan-kawan (dalam
Holahan,1982) mencatat bahwa pengelolaan hubungan interpersonal adalah pusat
dari pengamatan tentang privasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, orang
yang terganggu privasinya akan merasakan keadaan yang tidak mengenakkan.
Westin (dalam Holahan,1982) mengatakan bahwa ketertupan
terhadap informasi personal yang selektif, memenuhi kebutuhan individu untuk
membagi kepercayaan dengan orang lain. Keterbukaan membantu individu untuk
menjaga jarak psikologis yang pas dengan orang lain dalam banyak situasi.
Schwartz (dalam Holahan,1982) menemukan bahwa kemampuan untuk
menarik diri kedalam privasi (privasi tinggi) dapat membantu hidup ini lebih
mengenakan saat harus berurusan dengan oarng-orang yang “sulit”.sementara oleh
Westin bahwa saat-saat kita mendapatkan privasi seperti yang kita inginkan.
Kita dapat melakukan pelepasan emosi dari akumulasi tekanan hidup sehari-hari.
Fungsi
psikologis dari privasi dapat dibagi menjadi, pertama privasi memainkan peran
dalam mengelola interaksi sosial yang kompleks di dalam kelompok sosial; kedua,
privasi membantu kita memantapkan perasaan identitas pribadi.
Lingkungan
sekitar kita menentukan apakah privasi dapat terjadi atau tidak. Lingkungan
yang padat dan tidak adanya pengertian dari individu sekitar membuat privasi
tidak maksimal. Individu jadi kekurangan privasi dan pemantapan perasaan
identitas pribadi tidak terbantu. Oleh karena itu dibutuhkan lingkungan yang mendukung
agar dapat terjadi privasi.
Manusia
memiliki referensi tingkat privasi yang diinginkan. Ada saat-saat dimana
seseorang ingin berinteraksi dengan orang lain (privasi rendah) dan saat dimana
seseorang ingin menyendiri dan terpisah dari orang lain (privasi tinggi). Untuk
mencapai hal tersebut, maka ia akan mengontrol dan mengatur melalui suatu
mekanisme perilaku, antara lain:
1.
Perilaku verbal
Peilaku ini
dilakukan dengan cara mengatakan pada orang lain secara verbal, sejauh mana
orang lain boleh berhubungan dengannya. Misalnya “Maaf, saya sedang ingin
sendiri”.
2.
Perilaku non verbal
Perilaku ini
dilakukan dengan menunjukkan ekspresi wajah atau gerakan tubuh tertentu sebagai
tanda senang atau tidak senang. Misalnya seseorang akan menjauh dari orang
lain, membuang muka atau terus menerus melihat jam yang menandakan bahwa ia
sedang tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya dengan mendekati
orang lain, menatap wajahnya, menganggukan kepala menandakan bahwa ia siap
untuk berinteraksi dengan orang lain.
3.
Mekanisme kultural
Budaya
mempunyai bermacam-macam adat istiadat, aturan atau norma yang menggambarkan
keterbukaan atau ketertutupan kepada orang lain dan hal ini sudah diketahui
oleh banyak orang pada budaya tertentu.
4.
Ruang personal
Individu
yang mempunyai kecenderungan berafiliasi tinggi, ekstrovert atau yang mempunyai
sifat hangat dalam berhubungan interpersonal mempunyai ruang personal yang
lebih kecil daripada individu yang introvert.
5.
Teritorialitas
Kalau ruang
personal tidak memperlihatkan dengan jelas kawasan yang menjadi pembatas antar
dirinya dengan orang lain, maka teritorialitas batas-batas tersebut nyata
dengan tempat yang relatif tetap.
Privasi yang
optimal terjadi ketika privasi yang dibutuhkan sama dengan privasi yang
dirasakan. Privasi yang terlalu besar menyebabkan orang merasa terasing,
sebaliknya terlalu banyak orang lain yang tidak diharapkan, perasaan kesesakan
(crowding) akan muncul sehingga orang merasa privasinya terganggu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan review materi tentang privasi yang telah di bahas di BAB
II, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan
yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu
2.
Hal yang mempengaruhi privasi antara lain:
a.
faktor personal
b.
faktor situasional:
c.
faktor budaya
3.
Schwartz (dalam
Holahan,1982) menemukan bahwa kemampuan untuk menarik diri kedalam privasi
(privasi tinggi) dapat membantu hidup ini lebih mengenakan saat harus berurusan
dengan oarng-orang yang “sulit”. Sementara oleh Westin bahwa saat-saat kita
mendapatkan privasi seperti yang kita inginkan. Kita dapat melakukan pelepasan
emosi dari akumulasi tekanan hidup sehari-hari.
B. Soal
1.
Tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu menurut Hartono disebut.....
a.
Teritorial c. Personal space
b.
Privasi d. Rahasia
2.
Sepulang kuliah Oci langsung
menuju tempat rahasianya di kampus. Dia menyendiri di sana karena sedang tidak
ingin diganggu oleh siapapun. Menurut teori privasi yang dilakukan Oci termasuk
jenis privasi.......
a.
Solitude c. Intimacy
b.
Anonimity d. Seclusion
3.
Keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu
banyak kepada orang lain disebut...
a.
Show up c. Seclusion
b.
Solitude d. Reserve
4.
Privasi yang dibutuhkan sama dengan privasi yang
dirasakan adalah privasi yang...
a.
Optimal c. Stabil
b.
Balance d. Homeostatis
5.
Bela menolak ajakan
teman-temannya ke mall. Dia lebih memilih jalan berdua -dengan pacarnya ke
danau. Contoh diatas adalah jenis privasi....
a.
Solitude c. Pacaran
b.
Intimacy d.
Not neighboring
6.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, Salito Wirawan. (1992). Psikologi Lingkungan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Helmi, A. V. Beberapa Teori Psikologi Lingkungan.
Buletin Psikologi, Tahun VII, No. 2 Desember 1999.
Prabowo, Hendro. (1998). Arsitektur, Psikologi dan
Masyarakat. Depok : Universitas Gundarma.
Prabowo, Hendro. (1998). Psikologi Lingkungan. Depok
: Universitas Gunadarma.
0 comments