Sebelum gue mejamin mata malam ini, sebelum gue terlelap dalam mimpi. Entah kenapa gue mau aja ngesot menuju meja laptop gue dan nengok blog usang ini. Padahal badan gue lagi pada sakit semua, terutama kaki. Gue ..... Gue abis lari marathon puluhan mil. Dan kaki gue masih berasa banget sakitnya, belum lagi pundak gue. Ough!
#oke gue boong soal lari. Gue abis kerja, makanya cuappek.
Malam ini adalah amlam tahun baru #katanya. Seru #katanya!
Ah bagi gue malam ini justru menyebalkan dan bikin hati bolong-bolong. Kenapa?
Pertama, gue lihat fenomena ajaib malam ini. Ternyata yang jadi cab*-cab*an gak cuman cewek, cowok juga! Ah , gue masih ga abis pikir dengan mereka. Usia mereka itu seumuran dengan adik gue yang masih bocah tiap harinya main game onlineeeee mulu, dan kalonya malem pasti nangkring depan tivi atau ngusilin sodara. Paling tinggi tingkat perilaku menyimpangnya adalah suka malak! Ya, dia suka malak kami #sodara-sodaranya. Misalnya pas lagi makan mie goreng, pasti dateng dengan muka meles pengen di amplas. Mau gamau ya ngasih. Atau pas lagi makan martabak, ah gue geregetan banget kalo makanan favorit gue ini porsi dia lebih banyak di banding gue. Tapi pada akhirnya ya banyakan dia. Yang tua yang mengalah~ Oke kembali ke cab* cowok. Mereka itu seusia dengan adik gue loh!. Udah bisa ngerokok, udah bisa mab*k, dan sok gaul banget pake gaya joget dugem gitu.
Gue jadi mikir gini, malem ini di dunia ini. Banyak banget jenis pesta yang diselenggarain, dari yang high class sampe yang low class yang pestanya di pinggir jalan begini. Ya, gue dan lainnya anggap saja lah fasilitator mereka. Jadi ceritanya tadi kami kebanjiran pelanggan gitu deh. Oalah, beragam mereka semua.Beberapa kali gue speechless liat kelakuan mereka. Tapi gue selalu pasang muka santai, ntar ketahuan gue nggak anak gaul seperti mereka. Padahal gue dalam hati SHOCKING!
Itu baru yang pertama. Yang kedua? ini dia, pas seru-serunya kembang api #katanya. Gue cuman diem, mandangin ribuan orang yang memadati kota ini, gemuruh angin, suara musik yang menghantam jantung, dan lampu-lampu malam semua seolah bergerak slow motion. Semua nampak begitu jelas. Gue ngerasa ada yang jelas-jelas bolong di dada gue. Gue keinget pesawat AirAsia yang ----- sudah lah gue nulis aja ga sanggup. Beberapa hari ini gue selalu mantengin TVone buat nonton perkembangannya, kalau nggak gue buka situs detik.com. Hmmmm... Gue rasanya jadi inget film 7500, gue ga bisa bayangin kalau gue jadi korban. Ah ga tergambarkan. Bahkan gue beberapa kali melamun mikirin itu pesawat. Rasanya seandainya waktu dapat diulang. Ah sesuatu yang mustahil. Gue baca cerita-cerita keluarga korban yang ditinggalkan, lo liat fotonya atau videonya bakalan ngerasa usus-usus elo pada putus lalu paru-paru elo robek dan terakhir jantung elo melemah. ya begitulah kurang lebih yang gue rasain. Gue tahu, gimana rasanya kehilangan orang yang kita cintai, sayangi, kasihi sepenuh hati pergi. Kali ini dia pergi untuk selamanya. Kita ga bakal lagi bisa denger ocehannya, amarahnya, nyanyiannya, perintahnya, dan bagaimana dia menyebut nama kita. Kita ga bisa lagi liat dia senyum, ketawa, nangis, kesal, cemberut, dan marah ke kita. Itu menyakitkan!
Hmmmm~
Tadi siang gue marah sama sahabat gue sendiri, gue marah-marahin dia, gue omelin dia karena saking geregetnya gue sama dia. Dia becandain tentang pesawat AirAsia, ya sontak aja gue omelin. Awalnya dia ketawa-ketawa, tapi setelah tahu gue serius marahnya, dia cuman bisa nunduk dan diam. Jadi ngerasa bersalah juga ke dia, makanya gue minta maaf ke dia.
Ah, Indonesia sedang berkabung. Di luar sana ratusan keluarga sedang menangis dan bersedih kehilangan kerluarga dan orang yang mereka cintai. Tapi di sini mereka ketawa-ketawa dan main kembang api. Gue rasa miris. Seandainya gue bisa ke sana, seenggaknya gue mau meringankan sakit yang mereka rasa. Ah gue nulis ini aja pake lama, sambil merenung gitu. Entahlah.
![]() |
0 comments