Gusti Gina

Sama kaya dompet, kulit kalau kering juga bikin masalah~


Ada nggak sih dari kalian yang suka kesel sama kulit kering ? Kalau ada, sini peluk dulu. Kita sama. Kalau aku untuk kulit wajah memang cenderung berminyak, tapi untuk area badan waaaah jangan salah, super aneh keringnya luar biasa. Aku bahkan paling tidak bisa pisah dengan body lotion yang mengandung pelembap tinggi. Karena kalau tidak, kulitku akan kering sekali bahkan akan bikin masalah dikulit. Paling sering masalah yang kualami kalau kulit terlalu kering, ya pasti gatal dan kutikula kuku aku akan luka. Itu nyakitin banget! Tapi untungnya, sudah hampir setahun ini aku memang punya andalan dan sudah jarang sekali mengalami kulit kering hingga bermasalah karna selalu memakai dan stock di rumah Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit. Kalau mau baca review aku sebelumnya silakan klik di sini. Rasanya, ini benar-benar sebuah keajaiban sih. Ga lebay, tapi tanya aja keluarga, teman dekat, hingga followers instagram kalau ada masalah kulit kering pasti aku sarankan Bio-Oil, dan mereka selalu cerita progress nya emang sebagus itu dan cocok.

Menariknya, ternyata Bio-oil yang sudah 30 tahun menjadi spesialis produk perawatan scars dan strech marks, sekarang Bio-Oil punya produk terbarunya dengan formula khusus kulit kering, yaitu Bio Oil Gel Kulit Kering. Demi apa ! ini adalah harapan-harapan kami pemilik kulit kering. Aku sering berandai-andai sama teman kalau Bio-Oil mungkin nggak ya teksturnya ga minyak tapi gel atau lotion gitu. Dan sekarang sudah ada! Happy gak tuh! Iyalah, kabar baik ini aja langsung aku sebarin dan teman-teman seperjuangan kulit kering langsung beli.

Aku pun sudah memakai Bio-Oil Gel Kulit Kering ini kurang lebih sekitar 2 minggu, sudah siap sekali berbagi review ! So, Let's jump to the review, jengs!



Packaging & Price: Jar !

Jangan salah paham sama skincare klinik, salah paham itu sama pacar saja~

Ah kamu terlalu baik buat aku~

Acne prone itu sahabatnya air~

Mungkin sudah terlalu sering aku menekankan tentang basic skincare setiap kali sharing skincare. Karena memang faktanya begitu, basic skincare adalah fondasi utama kulit sehat. Sebenarnya pun hanya dengan basic skincare juga kulit kita akan baik-baik saja. Tapi masalahnya menemuka basic skincare yang cocok itu tidak mudah, terlebih untuk kulit yang kombinasi to oily, sensitive, acne prone skin sepertiku. Sebuah kolaborasi masalah kulit yang sempurna kan. Ga bisa salah dikit, kulitnya ngambek.



Basic skincare itu meliputi cleansing, moisturizing, protecting, dan exfoliating. Semuanya sama penting, jadi mesti sangat pemilih memilihnya. Untuk moisturizer, ini adalah skincare yang paling banyak aku coba-coba dan gonta ganti. Karena emang gak semudah itu dapetin yang klop. Sampai suatu hari, aku dikirimin oleh brand skincare Taiwan, DR Hsieh. Skincare ini emang menarik, dia memang belum officially tersedia di counter Indonesia. Tapi sudah dipasarkan secara online. Memang belum mengantongi BPOM, tapi sudah terjamin keamanan dan sudah memiliki sertifikat halal



Packaging : 15 ml dengan packaging jar kaca dan sealed protection. Tersedia juga spatula kecil.

Filter ketombe diinstagram emang gemay, tapi ketombe dirambut is no way~


Selain kulit yang jadi perhatian aku sejak dulu, rambut juga gak kalah memusingkan. Apalagi semenjak tragedi potong rambut "teman mama". Dulu waktu kelas 1 SMP, rambut ku yang sejak kecil lurus berkilau dan indah tiba-tiba berubah menjadi kering bergelombang dan tebal bak singa. Sampai-sampai aku selalu rutin potong pendek saking lelahnya mengurus rambut. Disamping itu, banyak masalah yang timbul, salah satunya ketombe.

Aku sih curiga ya, rambutku berketombe itu karna produksi minyak berlebih dikulit kepalaku dan memang dari sononya kulit kepalaku sensitif. Terlebih juga rambutku jadi super tebal tapi super rontok. Pusing gak tuh! Aku juga sudah melakukan berbagai macam hair treatment dan hair styling (temporary & permanent). Ah rambutku sudah banyak dimacam-macamin.

Ada hal yang sangat kusadari dari pola rambutku, semakin berminyak rambutku semakin banyak ketombe dan semakin rontok pula. Aku juga pernah memeriksakan kondisi kulit kepalaku ke trichologist, dan memang kulit kepalaku cukup berketombe walaupun kata dia masih ditahap "sedang". Dia juga mengatakan dengan memilih shampoo yang tepat untuk perawatan ketombe itu sudah cukup dan fokuskan ke perawatan kulit kepala. Selebihnya bisa sesuai keinginan misal memakai hair mask atau hair vitamin. Berarti shampoo itu VITAL !

Semenjak itu sih aku jadi pilah pilih banget shampoo. Nah sekarang aku lagi makai Natur tea Tree Oil Anti Ketombe. Why Natur ? Siapa sih yang nggak tahu Natur? zaman aku masih ingusan juga di rumah udah pakai Natur, cuman dulu makenya yang aloe vera. Natur emang terkenal dengan bahan alami, dan tentunya yang paling aku suka dia hadir dengan harga yang affordable with good quality. Ah yes! sangat mudah didapatkan di toko, minimarket, supermarket, dan lain-lain. Let's jump to the review.


Packaging : Natur always Natur. Sudah ciri khas Natur dengan dominan hitam dan simpel berbau "alam". I love it. Botolnya juga khas, tidak seperti shampoo pada umumnya. Shampoo ini dengan isi 140 ml dan tutup flip on. Ya memang kurang travel friendly sih, tapi bisa disiasati dengan punya botol kosong kecil khusu travel pack gitu.

Semahal-mahalnya skincare dan makeup kita, tapi kalo ga bener double cleansing-nya.

Siapa yang males maskeran?


Tidak semua orang rajin untuk memakai skincare, atau bahkan punya waktu lebih untuk melakukan rangkaian perawatan kulit. Kalau aku pribadi sih, emang sesuka itu dan punya banyak waktu luang untuk melakukan perawatan kulit. Tapi akhir-akhir ini, aku mulai melakukan skipcare, alias memperpendek rangkaian skincare routine aku. Ya karna kesibukan bertambah jadinya berasa capek melulu dan mageran buat melakukan skincare routine. Ada yang relate ? Hahaha

Selain basic skincare (double cleansing, moisturizer, protector, dan exfoliator) yang wajib aku pakai adalah MASKER. Aku sukaaaa banget maskeran. Parah! Sampai stock masker aku di kamar satu laci khusus masker, dari wash off, peel off, hingga sheet mask. Cuman ketiga jenis masker tersebut biasanya butuh extra time, wash off dan peel off butuh menunggu waktu untuk kering lalu dicuci lagi. Begitu juga buat sheet mask, menunggu 15-20 menit untuk melanjutkan rangkaian skincare lainnya.

Untungnya sekarang sih udah ada jenis masker yang hemat waktu beb, yaitu sleeping mask. Sleeping mask ini bukan sesuatu yang baru sih, aku sudah pernah mencobanya. Basically, sleeping mask ini ya moisturizer, tapi biasanya kandungannya lebih difokuskan untuk perawatan kulit dimalam hari yang mana kulit lagi bagus-bagusnya dalam proses regenerasi, itu kenapa namanya sleeping mask. Maskernya dibawa tidur dan dicuci dipagi hari. Ga perlu extra time untuk menunggu kering atau menyerap.

Kali ini aku mau review sleeping mask yang baru-baru ini aku pakai secara rutin. Maklum, aku kalau mau review biasanya butuh waktu minimal beberapa kali pemakaian untuk yakin hasilnya bisa kubagikan kepada kalian. Sleeping mask yang aku pakai adalah dari NATUR. Yep NATUR, brand Natur yang shampoo itu loh. Kalau aku sih shampoonya udah dari zaman anak-anak udah pakai, karena keluargaku suka pakai Natur. Ga asing lagi deh pokoknya.

Karena Natur ini sudah melekat diingatanku sebagai brand shampoo, alhasil saat ada produk terbaru mereka berupa sleeping mask dari aloe vera ya pastilah KEPO tingkat nasional. Lagian natur juga udah dikenal sebagai brand yang memakai bahan-bahan natural. Singkat cerita, aku coba lah Natur Sleeping Mask ini.

• Packaging : Tube dengan 100 ml. The box is super cute dan ilustrasi cewek bobo pakai sleeping masknya.

• Texture : Light gel, so light ! Cepat banget menyerap dan tidak lengket sama sekali. 
• Fungsi : Of course soothing & moisturizing. Ya dengan pemakaian rutin pastinya kulit yang lembap akan tampak glowing dan flawless. Kita pasti tahulah kalau aloe vera itu banyak manfaatnya, mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Zaman dulu sih waktu kecil, aku pakai lidah buaya langsung dari halaman rumah. Wkwkwk
• Ingredients : Water, Aloe barbadensis extract, glycerin, phenoxyethanol, carboemer, fragrance, imidazolidinyl urea, hydroxyethycellulose, niacinamide, potassium, hydroxide, allantoin, panthenol, sodium hyaluronate, tetrasodium EDTA, sodium PCA. Good news! No alcohol!
• Scent : sweet and fresh. Ga terlalu yakin ini baunya seperti apa, tapi enak dan tidak menyengat. 
• Cara Pakai : setelah double cleansing bisa langsung digunakan dengan cara dioles ke kulit wajah seperti moisturizer secukupnya. Atau dapat juga setelah penggunaan toner maupun serum. Pakai distep paling akhir pada night skincare routine ya!
• First Impression : Aku selalu suka dengan produk dengan kemasan tube, karena dia dapat menjaga kebersihan produk dibanding yang dicolek-colek. Dengan isi 100 ml ini masih dapa ditoleransi kalau untuk dibawa bepergian ya. Kemasannya juga simpel dengan box yang super cute. Texurenya yang light sempat membuat aku kaget dan buru-buru mengaplikasikannya ke kulit, benar saja! dia menyerap kurang dari satu menit. Finishnya juga tidak basah atau becek, apalagi lengket. Tidak sama sekali, seolah-olah mattifying tapi tidak bikin kering. You know what I mean right! Jadi gak khawatir sama sekali produknya akan nempel disarung bantal ataupun selimut ya. Aman sentosa tidur dengan sleeping mask ini. Mostly, aloe vera gel yang pernah aku pakai butuh waktu untuk menyerap dengan finish dewy dan agak basah jadi suka nempel ke guling gitu. Natur ? Oh no! Aku suka sekali dengan finishnya, seriously! Saat pagi hari bangun, kulitku tidak kering atau ketat gitu meski dia, terasa normal alias biasa saja. Biasanya kalau aku pakai produk yang drying, kerasa banget tuh kulit berasa ketarik. Minyak diwajah juga cukup terkontrol dengan baik karena kelembapan terjaga. Kandungan sodium hyaluronate yang berfungsi untuk melembapkan yang sebenarnya sudah ada secara alami dikulit kita. Aku rasa aloe vera disini bertugas dengan baik memberikan hidrasi pada kulitku. Dikulitku yang merah-merah akibat jerawat terutama area pipi juga aman sentosa, tidak ada sensasi negatif. Terasa segar dan calming kemerahannya. Meskipun ia mengandung fragrance, ini sama sekali tidak masalah atau mentrigger jerawat. So aman ya untuk kulit ku yang combination acne prone sensitive skin. Good Job, Natur!

Aku paling gak suka kalau rambutku disentuh, sekalipun dielus selalu ada rasa cemas~


Yap, aku nggak suka banget kalo rambutku tersentuh oleh orang lain, apalagi sudah esktrem ya semacam tersangkut, tertarik, terjambak wkwkwk. Karena kulit kepala aku sejak dulu sangat sensitif. Ini juga yang membuat aku ke salon lebih memilih body treatment dibanding hair treatment. Untuk melakukan hair treatment pun biasanya aku sudah harus menyiapkan mental dulu, karena proses keramas, hair drying, hair masking, creambath, atau bahkan hair styling seringkali (setiap kali tepatnya), aku selalu mengaduh. Ya sesakit itu, rambutku tidak tertarik sedikit rasanya satu kepala langsung sakit. Bahkan dulu saat aku masih bertugas sebagai duwis di kota yang mewajibkan memakai sanggul setiap penugas, aku selalu pulang dengan sakit kepala dan harus tidur beberapa jam untuk meredakannya.

Melelahkan? Iya, seumur hidupku begitu. Tapi lama kelamaan mulai mentoleransi dan terbiasa menerima rasa sakit itu. Apakah pasrah? Oh tentu tidak. Aku mencoba berbagai cara untuk meredakan sensitivitas kulit kepalaku, mulai dengan pola hidup sampai penggunaan produk perawatan rambut. Ada yang bisa mengurangi ada yang tidak berguna sama sekali, ya walaupun tidak bisa dihilangkan ya aku realistisnya setidaknya aku nyaman kalau sisiran. Nggak muluk-muluk, aku cuman pengen nyaman sisiran. Aku jarang sisiran hahaha. Karena itu sakit tauk! Selain itu, masalahku juga rambut yang rontok banyak sekali (my husband said my hair is everywhere LOL). Aku gatau diluar sana apa ada yang merasa sama denganku kondisinya?

Kulit wajah dan kulit kepalaku sama sensitifnya, itu kenapa sering muncul jerawat juga dikulit kepalaku. Padahal aku sangat menjaga kebersihan kulit kepala. Aku rutin keramas 2 hari sekali, paling lambat 3 hari karna biasanya hari ketiga sudah sangat berminyak dan lepek. Terlebih setelah menikah, aku cukup sering keramas hehe. Aku juga anak rumahan sekali, jarang lah terpapar polusi di luar, sprei dan sarung bantal serta selimut rutin ku ganti setiap hari. Kamar pun ber AC jadi rasanya lingkunganku sudah sangat aman untuk kebersihan ya.

Sampai suatu hari, ada sebuah brand perawatan kulit kepala menawarkan kerjasama untuk mencoba produknya. Sebenarnya aku sudah tahu tentang perawatan kulit kepala. Aku juga pernah memakai beberapa produk yang khusus untuk perawatan kulit kepala, ya dia lebih ada "efeknya" dibanding produk perawatan rambut untuk mengatasi kerontokan dan ketombe. Brand ini dari Taiwan, produk khusus perawatan kulit kepala. Karena mereka fokusnya disana jadi memang untuk repair gitu loh. Sebenarnya kerusakan rambut itu berakar dari kondisi kulit kepala. Kulit kepala sehat = rambut sehat, begitulah logikanya. Nama brand nya Scalp Recovery anyway.

Aku memakainya baru 1 bulanan sih, masih terbilang baru memang. Tapi ngga papa lah ya aku share reviewku. Let's jump to the review.

Ini foaming shampoo aku pertama, biasanya shampoo ku itu berbentuk liquid. Aku rasa ini sangat membantu, busanya lembut tapi tidak begitu berlimpah. Namun cukup membersihkan kulit kepala dan rambutku yang panjangnya hampir sepinggang. Aku pikir ini akan sangat cepat habis. Oh ternyata diriku salah besar. Justru shampoo ini sangat awet, padahal untuk pemakaian setiap keramas dua kali.  2-3 pump untuk shampooan pertama, setelah dibilas aku pakai 1-2 pump lagi. 1 bulan lebih, shampoo ini masih ada. Agak skeptis juga awalnya karna sizenya lumayan kecil. Maklum kebiasa pake shampo yang kemasannya gedong dan liquid. Performa membersihkannya aku acungi jempol, oke banget dan bikin proses shampooan cepat. Aromanya juga lembut jadi enak aja gitu.

Wow! This one is my favorite! Ini bentuknya kaya hair mask gitu loh, tapi dia lebih pekat tapi light/ Duh ngerti gak ya maksudnya. Wkwkwk, beberapa hair mask itu kan ada yang creamy tapi terasa thicky banget gitu. Kalo ini nggak sama sekali. Setelah shampooan yang kedua, dan dibilas ice treatment ini dipakaikan ke kulit kepala. OMY my head is getting frozen. Wkwkw, super duper dingin berasa kayak ditaroh es batu dikulit kepala, sampe rasanya sekujur tubuh seger. Aku suka banget. Didiamkan sekitar 8-10 menit. Agak lama sih jadinya dikamar mandi, tapi ya gapapa bisa sambil sikat gigi atau sabunan kan. Dibilasnya juga sangat mudah, dia gak meninggalkan residu gitu. This is so good!! Kalau keramas dan pake ini, keluar kamar mandi tuh rasanya kayak reborn gitu (lebay emang). Aku menceritakan pengalamanku ke pihak Scalp Recovery, dan ternyata oh ternyata sensasi dingin itu hanya dialami bagi orang yang memiliki kulit kepala yang sensitif katanya. Bagi yang kulit kepalanya normal, tidak terasa dingin. Oh pantes saja aku merasa dibekukan saat pertama kali memakai. Menariknya, lama kelamaan, ice treatment ini berkurang dinginnya dikepalaku. Tapi masih berasa dingin ya, kemungkinan besar kalau dari penjelasan SR, ya berarti sensitivitas kulit kepalaku berkurang. Aku rasa produk ice treatment ini yang berjasa besar dalam mengurangi sensitivitas kulit kepalaku, aku mulai bisa sisiran dengan santai tanpa drama "aduuuh ow ow aaakhhh!" Jerawat dikulit kepalaku juga hilang dan tidak tumbuh secara reguler seperti biasanya. Bahkan benjolan kecil seperti jerawat dibawah kulit yang selama berbulan-bulan ada dibagian kepala belakangku itu hilang, totally gone. Alhamdulillah, so happy!


Kesimpulannya, setelah aku pakai sebulan ketiga rangkaian ini memang bagus untuk mengatasi kulit kepala ku yang sensitif dan mengontrol minyak dikulit kepala. Alhasil, rambut aku tidak terlalu berminyak dan jerawat dikulit kepala pun hilang. Untuk kerontokan menurutku ya cukup berkurang sekitar 40-50%. Cukuplah ya, mungkin butuh waktu yang lebih lama untuk mengetahui hasil yang lebih maksimal. Hanya saja kekurangannya adalah untuk rambutku yang tipe kering, tebal, dan mengembang ini aku rasa dia tidak memberikan efek ke tekstur rambut aku. Rambutku masih membutuhkan hair mask atau tidak hair vitamin buat membantu teksturnya lebih halus dan lembut. Tapi untuk mengatasi ketombe dan kulit kepalaku yang sensitif, so far this is the best product. Cek juga ya videoku di instagram kalo mau lihat kondisi kulit kepala dan rambut ku di https://www.instagram.com/p/B36wR7rFER1/

Untuk saat ini mereka hanya tersedia secara online, kamu bisa cek di instagram @scalprecoveryindonesia ya. Bisa konsultasi juga, adminnya ramah dan sabar kok menghadapi keluhan keluhan kita. Hahaha. Harapan aku sih buat scalp recovery ini tersedia di retail atau drugstore ya, agar memudahkan aku kalau mau beli. Kadang beli offline itu lebih menyenangkan.

Tak terlihat, tapi jelas berbahaya~



Pergi ke pesta salah kostum,
Udah pasti bikin hati ga nyaman,
Eh buk ibuk udah yakin apa belum ?,
Sabun mandi dirumahnya anti kuman.

Cantik saja itu memang tidak cukup. Apalah artinya kalau tidak sehat. Seminggu yang lalu saya menghadiri event Betadine. Sebenarnya ini kali kedua, yang pertama dulu tentang feminine hygiene. Brand Betadine sendiri sudah sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, karena sejak kecil saja saya sudah mengenalnya sebagai obat luka. Bahkan di rumah saya, untuk mouthwash dan feminin hygiene saya repurchase terus menggunakan Betadine. Hanya saja sabun mandi memang belum pernah. Entah kenapa sepertinya takdir yang mengantarkan saya untuk hadir ke event kedua kali ini. Karena ini sungguh kebetulan yang cukup aneh.

Begini ceritanya, kami mencoba sabun mandi baru. Awalnya sih tidak apa-apa. Selain bikin kering, tidak terjadi apa apa. Kemudian dimulai dengan suamiku telapak tangannya mengelupas diiringi kulit gatal seluruh badan. Ya memang sih suami bekerja dibidang pembebasan lahan dan pertanahan, jadi kerjanya juga sering ke lapangan tepatnya hutan hutan gitu sih karena proyeknya pembangunan dipedalaman Indonesia. Kebayang dong dia tiap pulang diakhir pekan, kulitnya sering gatal inilah itulah. Ya karna memang mainnya sering di hutan.

Gatal dikulitnya tidak membaik, sampai sulit tidur dimalam hari. Lalu berimbas juga ke saya yang mulai gatal-gatal dibadan dan dileher. Kulit juga sangat kering bahkan sudah dikasih body lotion. Setelah mendapatkan penjelasan di event Betadine kemaren, saya berasa langsung dapat insight bahwa sabun mandi juga sangat berperan pada kesehatan kulit. Sabun mandi saya selama ini tidak mengandung antiseptik. Mungkin itu pula yang membuat kulit kami tidak bersih dari kuman yang akhirnya berujung gatal-gatal.

dr. Mery Sulastri (Health Practioner) - Gissela Nurfitriani  (Brand Manager Betadine Indonesia) - Hetsa Hemawati (Blogger & Working mom)

Slide demi slide, saya foto dan saya simak dengan baik penjelasan dari dr. Mery Sulastri. Beliau menjelaskan dengan baik dan mudah dipahami. Beberapa poin yang saya garis bawahi adalah sebagai berikut :

• Kuman penyebab penyakit ada disekitar kita selama 24 jam
• 95% Orang tidak mencuci tangan dengan benar
• Jumlah kuman diujung jari meningkat 2x lipat setelah menggunakan toilet
• Kuman penyebab penyakit disebabkan bakteri, virus, dan lainnya
• Kuman paling banyak ada di gadget kita, bakteri di hp 18 kali lipat lebih banyak dibanding bakteri di toilet umum
• Flushing toilet membuat kuman semakin menyebar diseluruh toilet karna ada tekanan
• Cara terbaik mencegah penyakit adalah menjaga personal hygiene dengan cuci tangan yang benar, mandi, sikat gigi, keramas, menyisir, menjaga lingkungan tetap bersih terutama rumah.

• Packaging : 225 mL dengan botol putih, mirip seperti versi mini body wash. Ini juga sama dengan pump, tapi bedanya yang keluar bukan liquid tapi foam alias busa.
• Texture : foam of course
• Scent : Madu sama seperti body wash varian manuka honey juga 
• Experience : Ini langsung aku pakai juga. Sering cuci tangan setelah aktivitas, terutama saat beberes dan memasak. Hand wash ini juga tidak membuat kulit kering, praktis juga karena bentuknya sudah foam jadi mencucinya lebih cepat tingal langsung digosok-gosok tangannya. Ingat ya selalu cuci tanganmu dengan benar. Oh ya, produk sabun yang bentuknya foam ini biasanya lebih hemat loh. Betadine Natural Defense Foaming Hand Wash ini mengklaim 3.5x lebih hemat. So nice ya untuk dompet ibu.

• Packaging : 60mL dengan spray 
• Texture : butiran air nya sangat halus. saya suka!
• Scent : mild dan tidak menyengat.
• Experience : Nah ini favorit saya. Langsung ditaroh berjejer paling depat disamping cleansing balm saya. Biasanya untuk skincarean atau makeup, saya sangat memperhatikan kebersihan telapak tangan terutama jari. Karena itu yang akan dipakai untuk memakai skincare kewajah. Contohnya saja sebelum melakukan skincarean kan suka pegang hp lah, pegang baju lah, atau lainnya. Sekarang saya ga perlu lagi repot repot ke kamar mandi buat cuci tangan sebelum skincare-an. Saya cukup 1x spray ditelapak tangan dan tap tap sudah siap skincare-an. Hihi. Selain itu juga ini selalu saya masukin tas, kalo bepergian ke luar. Biasanya saat ke toilet umum, akan saya semprotkan terlebih dahulu, sesaat sebelum pakai helm, dan bahkan saya semprotkan ke hape saya. Kebayang ngga sih di hape banyak banget kumannya. Langsung dibasmi sekejap dengan Klarens. I really highly recommend this one jadi must item ditas kita! Memang pas sih jargonnya satu semprot sejuta manfaat!

Aku rasa ERHA.DNA ini adalah skinmate yang tepat~

Launching ERHA.DNA Smart Skin Solution

Seminggu yang lalu, aku berkesempatan hadir di event launching ERHA.DNA. Sangat senang rasanya menjadi bagian dari revolusi skincare di Indonesia. Hahaha. Yap, di post aku sebelumnya aku menjelaskan tentang ERHA.DNA, dan sudah sebulan aku mencoba produknya setelah hasil dari tes DNA ku keluar. Akhirnya dari pihak ERHA.DNA mengirimkan aku paket skincare, yang terdiri dari 5 rangkaian, facial wash, essence, day moisturizer, night moisturizer, dan sunscreen. Tentunya rangkaian skincare yang aku dapat ini sudah disesuaikan dengan karakter genetik kulitku.


Sebelum masuk ke review setelah menggunakan rangkaian ERHA.DNA. Aku akan melakukan kilas balik sedikit mengenai event launching ERHA.DNA. ERHA sih udah gak asing lagi ya bagi kita, karna memang sudah berkiprah di dunia perawatan kulit selama 2 dekade terakhir. Mereka mendalami konsep perawatan kulit dan melahirkan berbagai rangkaian produk over the counter untuk konsumen dengan mobilitas tinggi dan masalah kulit yang tergolong ringam, serta merawat dan mengatasi permasalahan kulit konsumen dengan konsultasi bersama dermatolog di ERHA clinic. Sebagai bentuk dedikasi maksimal dari ERHA dalam merawat kualitas kulit masyarakat Indonesia, maka ERHA menggagas inovasi DNA Skincare Test.


Menariknya, dari event ERHA ini hal yang paling aku soroti adalah informasi mengenai jenis kulit yang selama ini kita tahu ternyata sudah mengalami perkembangan dan tentu lebih akurat. Pada umumnya yang diketahui adalah kulit kering, kulit kombinasi, kulit berminyak, dan kulit normal Hanya itu. Dari paparan dr. Devina Nova Estikaratri, Head of ERHA.DNA menjelaskan klasifikasi kulit kini berkembang menjadi 16 jenis kulit berdasarkan Baumann Skin-Type Indicator (BSTI), hihi jadi ingat MBTI tipe kepribadian manusia. Ternyata tipe kulit juga sama memiliki 16 jenis. BSTI memberikan pendekatan baru yang mengklasifikasikan jenis kulit menjadi 4 parameter ciri kulit, yaitu kering atau berminyak, sesnsitif atau resisten, berpigmen atau tidak, dan berkerut atau kencang. Dari parameter tersebut, akhirnya didapatkanlah 16 karakteristik kulit yang berbeda. Tentunya dengan diagnosa yang akurat, sehingga perawatan kulit disesuaikan dengan kebutuhannya.

Nah dari situlah revolusi ini berawal, sekitar 2 tahun terakhir ERHA.DNA dirancang untuk menyediakan sistem rangkaian skincare yang sesuai dengan BSTI 16 jenis karakteristik kulit. Itu kenapa, ERHA.DNA terdiri dari 3 rangkaian yang tidak terpisahkan, sistem yang berbasis artificial intelegence (AI) dan DNA dalam bentuk aplikasi ERHA.DNA Mobile App, tester kit (DNA SWAB, Moisture tester, dan skin lens) untuk diagnosa hasil DNA dan kondisi kulit, dan terakhir adalah rangkaian skincare yang sudah disesuaikan dengan karakteristik kulit kita. Itulah perjalanan buat mendapatkan produk yang sesuai dengan kulit kita.

Suasana Talkshow bersama ERHA.DNA dan influencer Affi Assegaf dan Andrea Gunawan

Aku sendiri memiliki karakter kulit OSPW (Oily, Sensitive, Pigmented, dan Wrinkle) yang mana ternyata selama ini aku tidak terpikir bahwa kulitku sangat rentan pigmented dan wrinkle. Lega rasanya ketika dapat produk yang sesuai dengan kebutuhan. Ya dizaman sekarang ada banyak produk sih, bikin kita bingung dan akhirnya trial & error kan. Tidak hanya membuang waktu dalam mencoba, tapi juga uang dan kondisi kulit taruhannya. Kalau kamu mau tahu lebih dalam tentang ERHA.DNA bisa baca di sini ! Aku sudah menulisnya dengan lengkap dan rinci.

Aku rasa sih launching ERHA.DNA sebagai smart skin solution ini menjadi momentum yang penting bagi perkembangan dunia per-skincare-an di Indonesia pada umumnya, dan bagi Derma Global Ventura atau DGV (perusahaan yang menaungi ERHA) pada khususnya. Semakin gembar-gmbor nya tentang skincare, masyarakat makin sadar pentingnya merawat kesehatan kulit, meskipun ada taruhannya dalam coba-coba skincare. ERHA.DNA seolah hadir dengan tepat, menjadi solusi dilematis kita para konsumen. Aku pribadi, merasa bangga dengan perkembangan ini.

Membaca penjabaranku mungkin terdengar sangat menakjubkan ya? Haha iya, karena itu memang kesan yang aku tangkap selama acara. Namun bagaimana dengan perjalanan aku menggunakan ERHA.DNA ini ? Langsung saja ke review produk yang sudah kupakai selama sebulan terakhir.

Facial cleanser, Essence, Night mOisturizer, Day Moisturizer, dan Sunscreen

REVIEW

1. Facial Wash CL1 : Sabun muka ini cukup gentle, aromanya juga menyegarkan, tipe sabun muka yang berbusa, hasilnya nyaman dikulit dan terasa sangat membersihkan tanpa membuat kulit overdrying!
2. Essence ES4. Essence dengan tekstur light gel ini menurutku memberikan rasa menenangkan bagi kulitku yang sensitif, dipakainya setelah cuci muka dengan facial wash. Entah ya, dikulitku terasa ada sensasi dingin sedikit. Jadi enak aja gitu. 
3. Day Moisturizer MD1. Aku orang yang sangat suka dengan moisturizer yang tidak berwarna, dalam artian transparan. Untungnya, dari ERHA.DNA ini begitu. Finishnya tidak matte, tapo juga tidak begitu dewy. Namun mampu melembapkan dengan baik kulitku. Minyak dihidungku juga lebih terkontrol memakai ini. 
4. Night Moisturizer MN1. Ah, aku sangat suka yang satu ini. Aku merasa night moisturizer nya sangat membantu untuk menenangkan jerawatku. Dia jadi lebih cepat kempes yang biasanya butuh beberapa hari. Disisi lain jug, rasanya karna night moisturizer ini wajah terlihat lebih fresh dan ada efek cerah bercahaya.
5. Sunscreen SU1. FAVORIT! Ini adalah sunscreen paling nyaman, no whitecast, perfect finish, dan tidak menyebabkan breakout. Astaga, aku merasa jatuh cinta dengan sunscreen ini. Memakainya tentu dipagi dan siang hari, tidak masalah bagiku reapply beberapa jam kemudian karna dia tidak terasa berat sama sekali. Ini adalah sunscreen mendekati sempurna dikulitku yang pernah aku coba. Bahkan aku berkali-kali mention sunscreen ini diinstastory betapa aku menyukai sunscreen yang satu ini.