­
­

1 Tahun Bersamanya

By Gusti Gina - Sunday, January 01, 2017


Saat kita masih ade kaka an. HAHA
Lama tidak menulis cerita hidup (setdah) kayanya banyak hal yang belum sempat tertuangkan disini. Termasuk sesuatu yang istimewa seperti kamu, iya kamu kak sem. Hahaha

Aku begitu menikmati kehidupan di tahun 2016 ku!

Tahun 2014 rasanya adalah tahun pembelajaran akan sakitnya patah hati, tidak banyak yang tahu sebenarnya. Orang melihatku bahagia saja dan terlihat masa bodoh, padahal itu adalah tahunnya aku patah hati (eaaaaak) Biasalah hari gini ga pernah patah hati rasanya hambar kali ya. Hahaha bagiku sulit sekali memaafkan segala sesuatunya, termasuk diriku sendiri.

Dengan berbekal pertimbangan yang matang dan keberanian aku mengakhiri sebuah hubungan yang sudah cukup lama, karena rasanya aku tidak tahan lagi memendam dan dihantui oleh kecurigaan, prasangka, dan intuisi yang begitu kuat dengan didukung berbagai kenyataan lainnya. Tenang, aku benar-benar tidak mempermasalahkan dan telah merelakan semuanya sekarang.

Crew malam perpisahan SMN
Sebenarnya banyak pintu hati yang kutemui. hmmmm tapi aku saat itu masih takut untuk memulai sebuah hubungan, Bahkan sempat terpikir olehku untuk tidak memulai lagi. Lebih dari satu tahun aku bisa seperti itu, meski dengan segala perasaan menggoda.

7 Maret 2015. Hari dimana aku bertemu dengan dia, waktu yang menuntun kami terus bersama dalam berbagai kesempatan. Tidak pernah terpikirkan bahwa pada akhirnya dia yang mampu meruntuhkan benteng takeshi yang sudah ku pikir cukup kokoh. hahaha

Aku sudah berpikir, aku hanya akan memulai hubungan nantinya apabila orang itu benar-benar mampu membawaku ke jenjang yang serius. Dan baik untukku, begitu pula aku baik untuknya. Cukup itu saja harapanku kala itu.

Meski aku sebenarnya juga mengenal beberapa orang lainnya. Ada hal yang membuat ia berbeda. Keberadaannya di sisiku di setiap saat. Saat terpuruk pun dia ada dan mendengarkan aku. Oleh karena itu aku selalu memanggilnya "kita kan sahabat, bro!"

Rupanya dia tahu bagaimana menyentuh hati ku. Bukan dengan ketenaran, bukan dengan tampang, bukan dengan harta, bukan dengan kecerdasan, bukan dengan rayuan, tapi keberadaan dia disampingku. Rasanya, setelah dipikir-pikir semenjak pertemuan kami 2015 lalu paling lama kami tidak bertemu mungkin hanya sekitaran 1 minggu.

Aku tidak bermaksud menyita waktunya, tapi memang Tuhan sepertinya selalu memberikan alasan untuk kami selalu berdua, setiap harinya. Sampai tanpa kusadari rasa itu mulai tumbuh. Tanpa kusadari karena ada penyangkalan dalam diriku. Sosok lain yang dulu pernah ku kagumi. (pernah)
Membuatku penasaran, membuatku bahagia sesaat setelah tau aku tidak sendiri menyimpan rasa kagum itu.

Acara Dragon Nite, salah satu ide kita yang menjadi nyata!
Namun, rupanya aku lupa. Bahwa cinta bukanlah soal sekadar kagum dan pujaan. Cinta adalah sesuatu yang dirasa bahagia jika ia ada, dan kehilangan jika ia tak ada. Menyiksa begitu kuatnya jika ia tak ada, menerima dengan ikhlas segala kekurangannya, memaafkan dengan senyuman setiap kesalahannya, dan meyakini bahwa ia baik untukku.

Kepergiannya yang hanya hitungan hari kujalani ternyata mengancam hubungan baik yang telah lama kami jalani. Ia ingin pergi menghilang meninggalkan aku demi kebahagiaanku. Menurutnya begitu.
Berkorban demi perasaanku, demi senyuman dan tawaku.

Pilu.
Ternyata aku salah. Selama ini yang mampu membuatku selalu bahagia adalah ia. Iya, ia yang sudah melangkah perlahan menjauh. Singkat cerita, aku mempertimbangkan banyak hal. Sebelum semakin jauh, sebelum hal ini semakin membuat banyak pihak tersakiti semakin dalam dan semakin-semakin lainnya. Aku memutuskan dia, dia untuk kembali. Mengembalikan bahagiaku yang ikut bersama kepergiannya.

Meski berat pada awalnya, meski penuh kekhawatiran. Bahagia tidak pernah salah, dia memang selalu memberikan kedamaian dan ketenangan. Dengan caranya sendiri ia bisa meyakinkan aku.

Meyakinkan bahwa dia adalah orang yang baik untukku
dan aku baik untuknya

Saat menjadi crew Kementian BUMN dalam rangka SMN
Meyakinkan bahwa dia adalah orang yang berbeda dan baru dalam kehidupanku

Meyakinkan bahwa segalanya akan baik-baik saja

Meyakinkan bahwa aku bisa bahagia dengannya

Meyakinkan bahwa ia mampu berada di sisi ku di setiap waktunya

Dan dia berhasil !



Butuh 1 tahun lebih bagiku untuk berani memulai hubungan yang baru tanpa keresahan. Butuh 1 tahun lebih bagiku untuk yakin bahwa aku akan baik-baik saja dalam percintaan. Dan butuh pembuktiaan untuk semua itu.

Keberadaannya selama ini adalah cukup bagiku.

Bersamanya, aku bahagia.
Hubungan kami benar-benar tidak datar. Kami sama-sama memiliki ide gila untuk digarap bersama, sama-sama memiliki mimpi yang besar, sama-sama suka menyibukkan diri, dan sama-sama suka menyayangi hahaha.

Semua benar-benar terasa berjalan begitu cepat. Benar-benar menikmati setiap detiknya bersamanya.

12 hal yang aku suka dari dia :

Hari ulang tahunnya, Hari dimana Tuhan mengirimkan dia ke
dunia dan saat ini bertemu denganku

  • Usianya lebih tua dari aku (suka aja sama pria yang lebih tua)
  • Dia tenang dan kalem, kebalikan dari aku
  • Dia rapi dan bersih
  • Dia selalu menjadi rekan kerjaku
  • Dia selalu membicarakan segala sesuatunya berdua
  • Dia selalu memeperhatikan hal kecil tentangku
  • Dia irit ketawanya
  • Dia konsultan penampilan ku
  • Dia selalu memotivasiku untuk menjadi orang yang besar (menjadi gemuk salah satunya)
  • Merespon aku tidak seperti kebanyakan orang
  • Dia tau betul isi pikiranku,
  • DIA selalu ada didekatku, menjadi sosok pelindung dan memberikan rasa aman nyaman bagiku.

12 bulan sudah kami bersama. Meski pada nyatanya kadang ada perselisihan, tapi kami selalu menemukan titik tengah untuk berdamai.




2017 kini datang ! Jika 2015 adalah pertemuan, 2016 adalah awal kita, biarkan 2017 menjadi pintu yang mengantar kita ke hidup selanjutnya. Menjadi jawaban doa-doa kita.








  • Share:

You Might Also Like

0 comments