Gusti Gina

Semakin glowing, semakin bangga. Masa sih?


Wahai jiwa jiwa penuntut kulit glowing. Sekarang ada kabar bagus jika ingin kulit glowing seketika. Karena sekitar 1 bulan yang lalu aku beli Ponds Instabright Glow Up Cream. Tapi yang harus digarisbawahi ini, menurutku lebih ke makeup ya fungsinya. Dia bukan skincare, namanya juga instabright. Sesuatu yang instan itu biasanya tidak bertahan lama.

Ponds, siapa sih yang nggak tahu sama brand satu ini? Menurutku dua tahun terakhir ponds benar-benar melakukan banyak peekembangan. Produk mereka nggak itu-itu aja seperti yang sudah-sudah. Ponds ini sebenarnya adalah skincare aku semasa remaja, namun saat memasuki kuliah aku mencampakkannya seolah merasa tidak selevel lagi. Karena aku bukan remaja lagi :) Begitu pikirku, mau pakai yang varian lain juga nggak sreg.

Sampai akhirnya adik-adikku menginjak usia remaja, akupun menawarkannya untuk memakai ponds, dari sabun muka, scrub, hingga moisturizernya. Mereka suka dan cocok. Sama seperti aku dulu.
Trend kecantikan sekarang juga semacam gila glowing. Apa apa pengennya glowing. Produk yang menawarkan glowing finish pun bermunculan.

Padahal glowing itu dapat dihasilkan oleh makeup loh. Jadi salah kalau hanya mengharapkan satu produk skincare bisa bikin glowing. Semuanya kombinasi sempurna, gaya hidup, skincare, dan makeup. Jadilah kulit glowing seperti artis korea. Karena yang kita lihat di TV itu mereka pakai makeup. Astaga kenapa aku ngomel ya. Soalnya suka nanya begini sih di DM instagram

Packaginya pond ini khas dengan warna putih-pinknya. Terkesan cheerful dan feminim. Beratnya 20g, ya lumayan lah ya. Nah ponds nyebut ini koleksi hybrid, jadi kombinasi antara skincare dan makeup. Jadi ini bisa dipake sebagai moisturizer dengan makeup finish gitu, dan dia tararaara * Shimmery Glow * alias glowing. Begitu klaimnya.

Otomatis dong pertama kali aku pake satu muka seperti biasa aku pakai moisturizer. Ada beberapa hal yang bikin aku kaget, dia diwajahku seperti ditemplokkin highlighter cair -_- Kayak ada lapisan nya gituloh jelas. Ini kan mengandung glitter. OMG, berarti untuk pengganti moisturizer udah jelas ngga bisa sih diwajahku. Aku merasa aneh soalnya.

Akhirnya aku akalin kan, dia juga bisa dicampur dengan foudation. Aku timpalah dengan foundation, dan tampilannya lebih baik. Jadi finish foundation dikulitku jadi satin finish gitu, jadi kalo mau glowing ga perlu dikasih bedak lagi. Aku pake loreal btw untuk foundationnya.

Karena tertutupi foudation, jadinya kulitku nggak kayak ditemplokin highlighter lagi. Dikulit ku yang sawo matang, varian pink crush ini cukup oke sih. Teksturnya juga cukup light, jadi cukup mudah dibaurkan. Cuman itu tadi kalo dijadikan moisturizer menurutku belum begitu tepat. Wajah seperti basah dengan tempelan glitter. Jadi emang cocoknya jadi base makeup gitu sebelum pake foudation. Nah terus setelahnya juga masih bisa dipake buat highlighter dibagian tulang pipi, hidung, jidat dam dagu. Biar semakin menonjol aja sih. Dipakenya cukup tap-tap ringan aja dan gausah terlalu banyak biar gak lebay. Walaupun hasilnya samar-samar sebagai highlighter, tapi lumayan okelah buat dipake sehari-hari. Kalau buat makeup acara, kurang sih menurutku.

Perhatikan baik-baik, ada batas yang cukup nampak kan antara kulit yang dikasih ponds sama ngga. Batasnya itu loh cukup nampak

Jadi aku senangnya diapaain nih? Aku paling seneng dia jadi base makeup aku, atau nggak aku campur sama tone up cream. Jadi aku bisa bikin makeup no makeup look with glowing finish. Ini patut banget sih dicoba, apalagi yang pengen tampil tiap dengan glowing. Coba deh pakai ini. :)

Kelebihan :
Light texture
Murah
Mudah didapat seperti Alfamart Indomaret
Base makeup yang bagus untuk glowing satin finish
Aroma enak tidak mengganggu

Kekurangan :
Ngga oke buat jadi moisturizer
Kurang nendang kalo jadi highlighter

Kunci dari kulit yang sehat adalah HYDRATION~

Aku pengen glowing, putih bersinar bak sunlight~
Sebuah harapan yang seringkali masuk di DM instagramku



Punya kulit yang diidam-idamkan juga mesti dibarengi usaha, satu produk nggak bisa kasih keajaiban bak sihir ibu peri. Semua usaha dari hasil kombinasi perawatan kulit dan dari dalam tubuh. Ingat, kulit adalah organ tubuh terbesar. Harus dirawat sama halnya kita merawat jantung, paru-paru, hati, dan lainnya.

Salah satu perawatan luar yang WAJIB SEKALI dipakai adalah sunscreen. Milih sunscreen yang cocok juga perkaranya sama kaya milih pasangan, susah dan bikin pusing. Ngga jarang trial error berkali-kali. Sunscreen gak cocok apa dia jelek? Ah jangan begitu kasar, itu cuman kita nggak cocok. Entah dari tekstur, finish look, atau dampak pemakaian. Pemilik kulit sensitif biasanya mesti lebih selektif sih, jangan heran orang yang sensitif itu pemilih.

Salah satu sunscreen yang pernah aku coba ini adalah Accoje, dia brand dari Korea Selatan. Baiklah langsung ke review ya.





Packagingnya sungguh menggemaskan, saat pertama kali tiba di rumah aku dan suami sampai gemes sendiri. Warnanya kuning cerah dengan ukuran setelapak tangan. Cukup travel friendly lah, walaupun sedikit agak lebar.

Hadir dengan SPF 50+ diangka yang tinggi dan PA++++ juga tinggi. Aku rasa kemampuan proteksinya dari sinar UVA dan UVB yang bikin penuaan kulit dan kulit terbakar akibat sinar matahari sudah tak perlu diragukan lagi. oke, dia mampu melawan musuh utama skin damage, sinar UV. Dengan catatan, dosis pemakaian sebanyak 2 ruas jari dan melakukan reapply sekitar 4 jam sekali.

Teksturnya cukup thick ya menurutku, pantas saja disebut sun cream. Ini benar-benar definisi creamy tektur. Karena teksturnya begini perlu berhati-hati memakainya. jadi aku sarankan dipakai sedikit-sedikit semacam layer to layer hingga sesuai dosis sunscree. Saat pertama kali pemakain, aku langsung banya. Ya kebiasaan memakai sunscreen tekstur light dan transparan, akhirnya wajahku nampak seperti bertopeng cat tembok. PUTIH !

Teksturnya creamy, tapi ga begitu padat kok.

Bisa lihat perbedaannya kan?

Namun lama kelamaan aku blend dengan sabar, akhirnya dia menyerap sempurna. Uniknya! Dia awalnya emang terlihat sulit ngeblend dan white cast gitu di sekitar 15 menit pertama pemakaian. Setelahnya, white cast hampir tidak terlihat dan seperti warna kulit asli ku yang kuning langsat.

Dia juga memiliki dewy glowing finish, ah ini khas banget sih sunscreen dari korea kebanyakan seperti ini. Secara mereka menyukai hal hal yang berbau luminous dewy glowing glass piring guci keramik skin. Maksudnya glowing gitu loh beb.

So buat yang menyukai kulit menjadi cerah 1-2 tingkat secara instan dan glowing finish, aku rasa sunscreen ini patut kamu coba. Kemampuannya melembabkan juga juara sih, aku senang dia bikin wajahku lembab sepanjang hari. Meski terlihat mengkilap, tapi tidak berminyak kok.

Setelah pemakaian kurang lebih 2 minggu, yang mengejutkan adalah dia tidak membuat komedo dan juga jerawat dikulitku. Ini jarang sekali terjadi. Hanya saja aku yang memiliki kulit kombinasi agak keganggu sama tekstur dan finishnya, ya aku lebih menyukai sunscreen dengan light and transparant texture. Ini dapat menghemat waktu saat mengaplikasi sunscreen karena tidak ada upaya ekstra untuk blending agar terserap sempurna.

Tapi, kalau kamu pengen wajah cerah dan suka glowing finish. Ini bisa jadi alternatif sunscreen sih. Oh ya selama memakai kemaren, untuk mengakali kulit yang terlalu glowing itu aku kasih bedak tabur. Pada dasarnya kulitku sebelum pakai sunscreen pun sudah cukup glowing karna pemakaian skincareku, aku hanya tidak menyukai glowing berlebihan. Suamiku juga suka protes, katanya tidak seperti manusia. Hmmm dasar lelaki.

Sekadar info nih, sunscreenya ini hypoallergenic and free of the 7 harmful ingredients (harmful minerals, animal oil, artificial coloring, Imidazolidinyl urea, artificial fragrance, benzophenone, and 6 types of parabens). Jadi ini produk nya seaman itu dan sebagus itu sih formulanya. Oh ya ini termasuk physical sunscreen ya alias menggunakan filter inorganic.

Kelebihan +++ :
High Protection
Instantly Bright (Tone up effect)
Good at moisturizing

Kekurangan - :
Susah diblend
White cast diawal pemakaian
Harga medium, kurang ramah sama kantong pelajar-mahasiswa (horang kaya gamasalah seh)

Anyway kalo kalian pengen beli, langsung aja buka instagram aku dan lihat highlight "shop", itu kalian bisa langsung swipe up aku link kan ke tokonya langsung. Kalo harga counter itu Rp425.000,00 tapi kalo lewat link aku ada harga spesial cuman Rp378.000,00. Visit my Instagram Gusti Gina atau langsung aja klik di sini

Seminggu yang lalu aku mulai mencoba rangkaian body care dari Sekawan Cosmetics, tepatnya adalah produk sabun dan body lotion. Untuk sabun sendiri itu terdiri dari dua jenis, sabun antiseptik (sabun hijau Holly) dan beauty soap (goats milk).

Saat mengetahui sabun antiseptik, persepsi pertamaku ini bagus buat masalah kulit. Karena sifat antiseptiknya dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan kulit. Kebetulan, kulit aku kan cenderung berjerawat dan bagian paha ku itu sering gatal gitu loh dulu bekas alergi. Selain itu, aku juga saat mencobanya hari kelima menstruasi. Tahu sendiri kan kalau menstruasi tuh daerah selangkangan rawan lembab.
Oke aku akan bahas satu-satu.

Dia ada dua ukuran, yang kecil dan besar. Aku punya keduanya, tapi yang sudah kubuka adalah yang kecil

1. Holly Sabun Hijau Antiseptik.
Packagingnya sederhana dan didominasi warna hijau. Ternyata sabunnya pun warna hijau, pantas saja disebut sabun hijau. Ini sabun batang sih sebenarnya. Kalian bisa lihat sendiri pada gambar ya. Uniknya sabun ini ngga keras kayak sabun batang pada umumnya. Jadi dia agak lembek gitu loh bisa dibentuk dicubit-cubit gitu. Aku curiga ini akan cepat habis kalau aku pake seperti sabun batang biasa.



Searching lah aku di google, aku sempat berpikir ada nggak ya reviewnya. Wah ternyata lumayan banyak loh, dan kebanyakan review pengalaman pribadi yang positif. Ada yang sembuh dari jerawat, gatal-gatal, sampai berbagai masalah kulit lainnya. Saat itu juga aku langsung semakin tertarik sama si sabun holly ini. Dari berbagai review tersebut memang sabun ini mudah meleleh alias larut dalam air, jadi disarankan dipakai dengan cara dicubit. Sebenarnya kalau mau langsung dipake seperti biasapun gapapa ya. Harganya murah kok, bahkan ada loh yang nyetok dua kardus di rumah.

Cara pemakaian : versi aku adalah dicubit sedikit, lalu dibasahkan dengan air kemudian digosok-gosok hingga berbusa. Setelahnya dapat diusapkan langsung ke wajah atau bagian tubuh yang diinginkan.



First impression : Sabun nya busanya sedang, tidak terlalu banyak tapi masih berbusa. Kebetulan ya aku suka ngga terlalu suka juga yang kebanyakan busa gitu. Diwajah setelahnya bener-bener bikin keset setelah dibilas, agak kering. Mungkin karna aku kebiasaan pakai sabun wajah yang sifatnya hydrating. Untuk dibadan, aku merasa keset tapi biasa aja gitu loh. Wajahku memang cenderung sensitif sih

Hasil setelah seminggu pemakaian, aku merasa tidak ada dampak buruk ya dikulit aku. Tidak juga bikin perih atau memicu jerawat. Yang paling kerasa itu adalah "bersih"nya dia. Untuk kulit wajah, aku selalu memakai moisturizer yang rich hydration setelahnya. Karena membantu melembabkan kembali. Wajib ya setelahnya pake moisturizer!
Seminggu ini aman, jerawat tidak ada muncul. Memang karna dia antiseptik jadi bisa mencegah jerawat. Aku adalah tipe orang yang setiap bangun tidur langsung becermin karena biasanya ngecek ada jerawat baru apa tidak, nasib pemilik kulit rentan berjerawat. Nah selama memakai sabun holly ini, Alhamdulillah sih tidak ada jerawat. Ini nilai plus sih bagi si Holly.

Untuk badan, ada satu hal yang mengagetkan. Aku ngerasa badan aku tuh wangi pake sabun Holly. Dia kan ngga beraroma ya, tapi mungkin karena sifatnya antiseptik jadi badan tuh bersih. Termasuk keti, aku bahkan kalau di rumah ngga pake deodorant, dan ketiku aman sentosa. Senang banget sih. Hahaha


Sabun Holly ini kan terbuat dari minyak kelapa ya, tahu sendiri lah  minyak kelapa khasiatnya. Oh ya untuk aromanya itu tidak menyengat, tapi ada aroma herbal gitu menurutku. Terus aku cek ternyata di ingredientsnya dia tidak mengandung pewangi alias fragrance. Jadi buat yang kulitnya alergi sama fragrance menurutku ini aman.

Aku sih akan terus memakainya, karena berasa optimis gitu jerawatku ini akan teratasi. Nah kalau sudah jerawatnya benar-benar hilang. Jadi tunggu saja nanti akan aku update reviewnya mungkin setelah pemakaian 1-2 bulan.



2. Beauty Soap Goat's Milk.
Sama seperti Holly ini adalah sabun batang. Bedanya dia berwarna putih, karena susu kali ya kandungannya. Dia lebih keras dibanding Holly tapi juga mudah larut dalam air. Jadi aku taroh di wadah bekas body scrub aku.



Sebenarnya aku baru nyoba sih ini, sekitar 2x. Jadi belum bisa memberikan review yang banyak. Tapi untuk first impression, dia lebih lembut dan melembabkan finishnya dikulit dibanding sabun Holly. Kulit juga menjadi harum. Ini bener-bener harum lembut seperti ada dan tiada gitu, tapi harum. Ngerti ngga kalian? Hahaha



3. Body Lotion Laurent
Aku KAGET ! Setelah mencoba banyak body lotion yang ingredientsnya goat's milk dengan berbagai merk. Laurent adalah yang paling oke dari tekstur dan wangi. JUARA ! aku sesemangat itu. Kalian bisa lihat, ini sampe gepeng gitu karena udah mau habis. Seboros itu aku makenya saking sukanya. Teksturnya light, jadi mudah banget menyerap dan nggak menyisakan white cast dikulit. Karena aku pernah beberapa nyoba body lotion serupa masalahnya adalah di tekstur, agak sulit menyerap dan menyisakan white cast. Masalahnya dikulit yang agak gelap ini akan bikin kulit jadi abu-abu.



Tapi Laurent? TIDAK sama sekali. Ini seenak itu dan wanginya parah sih enak banget. Kulit itu jadi wangi, lembut, dan lembab gitu. Aku juga ngerasa lebih cerah dikit dari biasanya. Sebenarnya kulit aku ini udah dibatas maksimal cerah kayaknya. Hahaha. Aku nggak lebay, karena kalau soal body lotion aku emang agak freaky gitu. Bisa dibilang pecinta body lotion, aku banyaaaak banget nyobai berbagai macam. Suka aja gitu, dan dapat Laurent ini sih FIX ya jadi Top List Body Lotion versi aku. Sempat juga share di insta story, temen-temen yang tahu banget aku segila apa sama body lotion langsung pada nanya beli dimana apakah ada di guardian. Sayangnya aku belum ngecek sih dalam minggu ini ada atau tidak. Temen-temenku tuh udah banyak yang keracunan body lotion gara-gara aku. Dan yaaa, siap siap aja ya buat nyoba yang satu ini. Aku sangat merekomendasikan!





Sayangnya hanya satu sih untuk body lotion Laurent ini, dikemasan ditulis ada UV protection. Aku sebagai konsumen sih pengen banget tahu SPF & PA nya berapa. Karena ini penting buat aku tahu butuh berapa lama buat re-apply misal aku bawa jalan keluar. Maklum, aku kan musuhan sama matahari. Hahaha.

Okedeh sekian review dari aku. Buat kalian acnefight atau ada masalah dengan kulit misal jamur kah ataupun gatal-gatal, aku rasa Holly Sabun Hijau ini wajib dicoba. Kalau kalian nyari body lotion yang dapat enak wnagi lembut dan mencerahkan Laurent top list yang harus kamu coba. Oh ya, semua produknya sudah ada izin BPOM dan label halal dari MUI.

Apalah arti cantik tapi bau tidak sedap, ga ada sedap-sedapnya~

Karna Kita Butuh Selalu KENCANG !



Gak bisa dipungkiri sih semakin bertambah usia, kerutan mulai muncul. Kulit juga mulai kendor. Sebenarnya sih faktor utamanya sinar UV. Usiaku yang saat ini 24 tahun sih belum begitu kerasa ya kerutan kerutan ini, hanya saja saat becermin kerasa beda gitu. Udah terlihat "mature" nya, wkwk menolak tua secara bahasa. Berasa beda aja sama wajah diwaktu 19-20 tahun kemaren apalagi lihat foto-foto.

Nah ini kenapa ? karena produksi kolagen sudah mulai berkurang. Selain itu salah satu upaya biar kulit kencang ya dengan menggunakan skincare anti aging. Kalau mau topcer markocer sih pastinya treatment ya di klinik dan dikasih tindakan sama dokter kulit. Tapi budget aku sih belum sampe teralokasi ke sono.

Salah satu skincare anti aging yang menurutku kerasa hasilnya adalah Kiehls firming mask ini. Aku saat pertama kali make aja shock. Rasanya semua kulit wajah kaya jadi padat. ketarik keatas, kencang begituloh. Entah karna kulitku masih muda ehehe atau gimana ya. Selain itu juga kerasa kaya ada lapisan transparan dikulit setelah memakainya. Itu yang aku rasain pas awal awal make, namun setelah make minggu kedua sih ngga begitu lagi. Biasa aja gitu, nggak bikin kulitku terlapis sesuatu lagi. Malahan aku semakin suka.

Dua bahan utamanya adalah ginger leaf dan hibiscus. Ginger leaf alias daun jahe ini bisa membantu kulit memproduksi hyaluronic acid alami pada kulit, nah hyaluronic acid ini kan untuk melembabkan kulit yang emang jadi kunci kehalusan kulit. Terus si Hibiscus ini tinggi protein jadi bisa mengencangkan kulit apalagi kalo dipakai dalam jangka panjang. Berangkat dari sini aku jadi ngerti kenapa hasilnya sebegitu bikin aku senang.



Tekstur dari sleeping mask yang satu ini thick seperti digambar ya. Tapi jangan khawatir dia gampang kok diratakan dikulit. Aromanya aku suka herbal herbal gimana gitu, semacam aromaterapi ada juga. Cuman kalo kamu sensitif ya sama skincare yang beraroma, ini termasuk kuat sih. Kalo aku sih suka suka aja.

Dia bukan tipe sleeping mask yang basah atau becek gitu ya finishnya, justru bisa dibilang hasil akhirnya kering tapi aslinya ga kering. Ngerti kan maksudnya gimana haha. Pas bangun tidur, aku bercermin serasa cantik karena emang wajah terlihat lebih firming semacam wajah kita itu diblur gitu loh. Kalo kamu main instagram story, tau kan filter PARIS? Nah kurang lebih begitu hasilnya pas bangun pagi wkwkwk auto filter. Definisi skincare firming tuh ya ini, ga cuman sekadar klaim.

Dipakenya diakhir step skincare malam. Jadi misalnya kalo abis cuci muka pake toner, serum, baru deh kasih sleeping mask ini. Atau kadang aku abis cuci muka, toner langsung aja deh ke sleeping mask juga nggak papa, dicucinya pagi ntar pas bangun tidur. Aku juga ga perlu khawatir karna seteah pake ini ga akan transfer ya ke sarun bantal, dia kan meresap sempurna. Sleeping mask ini bisa dipake 5 malam berturut-turut dalam seminggu loh. Dan hasilnya uwow uwow. Bahkan ya, jerawat aja ga berani nongol kalo aku pake ini mah. Cuman aku agak sayang kadang makenya karna takut habis. Hahaha

Dari segi kekurangan selain aromanya yang kuat ya, harga skincare Kiehls ya emang terkenal cukup muahal. Tapi ya mahal relatif ya bok. Yang punya ku ini 28 ml itu harganya 300 ribu dan yang 100ml 850 ribu (cek di web kiehls). Belinya sih di counter Kiehls langsung, tersedia kok di beberapa Mall di Jakarta. Untuk wilayah lain aku kurang tahu ya, cuman bisa beli online via Whatsapp Kiehlsnya langsung. Cari aja di instagram @kiehlsid

Apakah aku akan repurchase?
Iya. Menurut ku ini investasi untuk tetap kencang yang bagus.

Yang bikin nyaman nggak selalu tepat~